Langsung ke konten utama

Literatur Review semiotika mengenai makna musik R&B secara psikolog


1.      Judul: Themes In The Son g Lyrics Bandaids Mini Album By Keshi And Its Contribution To Poetry Teaching

Penulis: Khuzaimatus Sa’adah, Indri Kustantinah, Nur Hidayat

Tanggal: 29/11/2023

View of Themes In The Song Lyrics Bandaids Mini Album By Keshi And Its Contribution To Poetry Teaching (aripi.or.id)

 

              Dari mengkaji jurnal ini, kita bisa mengetahui bagaimana musik R&B dapat mempunyai makna yang dalam dan bisa menjadi kontribusi pada puisi. Terutama lagu-lagu dari mini Album Bandaids milik keshi, tema-tema yang dibawakan pada mini tersebut sangat beragam, diantaranya ada tema utama dan sub tema. Tema utama tersebut yaitu pesan yang terangkum secara keseluruhan dari sebuah lagu atau cerita yang bersifat simpulan dan dapat menggambarkan makna yang terkandung dalam lagu tersebut atau isi yang terkandung dalam cerita tersebut. Disebutkan juga bahwa tim utama merupakan pengendali gagasan dalam sebuah karya sastra. Kemudian, peneliti menemukan lima tema utama dalam mini Album Bandaids milik keshi. keshi memasukkan beberapa macam tema dalam lagunya. Ada lima macam tema yang ditemukan peneliti dalam mini Album Bandaids milik keshi. yang pertama adalah Tema cinta, yaitu ditandai dengan tekad keshi untuk terus menunjukkan cinta yang tetap ada meski hubungan mereka telah berakhir. Kemudian dilanjutkan dengan tema patah hati. Begitu pula dengan penambahan tema kesedihan menambah gambaran situasi yang coba digambarkan oleh pencipta lagu saat sedang mengalami putus cinta, mati rasa karena patah hati, yang sejajar dengan ritme lagu yang melancholic rhythm itulah yang coba dijelaskan dalam deskripsi. setiap lirik di setiap lagu di album ini. Hal ini didukung dan diperkuat dengan tema depresi dan kesepian ditambah keterpurukan yang diterjemahkan dalam lirik yang indah dan menyentuh. Dari analisa di jurnal tersebut kita mendapatkan kesimpulan bahwa setiap orang mempunyai dan mengalami masalah hatinya masing-masing. Setiap orang juga mempunyai caranya masing-masing dalam menyelesaikan setiap konflik yang terjadi dalam hidupnya. Move on setelah mengalami patah hati akibat putus cinta memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya.

Teori Gill digunakan untuk membahas temama utama dan jenis-jenis tema dalam lirik lagu, pendekatan dan metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan data sekunder dan tiga alur yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) pengungkapan kesimpulan. Dalam teori Gill (1995), peneliti menggunakan tiga cara untuk mengidentifikasi tema utama, yaitu judul yang dipilih oleh penulis lagu untuk menyampaikan pesan utama kepada audiens tentang musik; ketertarikan karakter dalam perkembangan moral dan psikologis tercermin dari bagaimana mereka mengembangkan, mengubah, dan sampai pada kesimpulan mereka sendiri; simbol yang berulang atau yang digunakan pada periode yang penting dapat mengkomunikasikan topik utama lagu.

 

2.      Judul: Beats to Relax/Study To: Contradiction and Paradox in Lofi Hip Hop

Penulis: Emma Winston, & Laurence Saywood

Tanggal: 24/12/2019

View of Beats to Relax/Study To: Contradiction and Paradox in Lofi Hip Hop (iaspmjournal.net)

              Artikel ini menjelaskan bagaimana penyelidikan pendahuluan terhadap genre Lofi  tersebut, dan diharapkan dapat menginspirasi penelitian lebih lanjut dan mungkin mempertanyakan tren yang ada dalam analisis genre musik “internet-born”, yang, sebagaimana dicatat oleh Adam Harper (2017), sering kali menekankan pada dampak degeneratif teknologi digital. Artikel juga secara singkat mendefinisikan lofi hip hop secara gaya dan estetis, sebelum mengeksplorasi hubungan kontradiktifnya dengan nostalgia.dan kemudian mempertimbangkan mediasi dan penerimaan genre ini dalam kaitannya dengan hubungan partisipannya dengan kondisi material kapitalisme akhir. Kemudian artikel ini  menyimpulkan bahwa lofi hip hop dicirikan oleh serangkaian paradoks kompleks yang dinavigasi dengan mudah oleh para pendengarnya, menyoroti pergeseran realitas sehari-hari di kalangan generasi muda yang menganggap internet sosial hanyalah bagian dari kehidupan biasa.  Artikel ini juga lebih seperti pengantar daripada analisis dalam-dan-luar tentang genre lo-fi hip hop. Untuk memahami genre ini lebih dalam, penting untuk melakukan penelitian yang lebih menyeluruh, termasuk wawancara langsung, analisis musik yang lebih mendetail, dan menyelidiki asal-usul sampel musiknya, terutama terkait dengan popularitas piringan hitam dan rekaman analog. Selain itu, kita juga harus memperhitungkan masalah hak cipta dan penggunaan wajar, terutama di era di mana teknologi otomatis mendeteksi sampel di platform online seperti YouTube.

Selain itu, kita perlu meneliti bagaimana lo-fi hip hop terkait dengan nostalgia dan bagaimana industri musik memanfaatkannya. Hubungan kompleks ini adalah area yang masih perlu dipelajari lebih dalam, tapi topiknya cukup luas untuk dibahas secara terperinci.

Saya berpendapat bahwa lo-fi hip hop memiliki nilai musikal dan teoritis yang penting. Saya mendorong para ahli musik dan peneliti untuk melihatnya dengan serius. Genre ini bisa menjadi tantangan bagi tren analisis musik saat ini. Ada argumen bahwa dalam dunia studi musik online, seringkali kita lebih fokus pada aspek negatif teknologi digital. Namun, lo-fi hip hop menawarkan pendekatan yang berbeda, lebih santai, yang mungkin terkait dengan nostalgia dan refleksi yang lebih positif.

Saya percaya bahwa lo-fi hip hop menawarkan cara pandang yang berbeda. Genre ini lahir dari tekanan sosial dan ekonomi, tetapi juga merupakan bentuk pelarian dari tekanan tersebut. Ini bukan hanya tentang nostalgia, tetapi juga tentang kehilangan yang dirasakan secara personal. Bagi banyak produser dan pendengarnya, teknologi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari mereka, bukanlah sesuatu yang asing. Jadi, melihatnya sebagai kemunduran mungkin tidak sepenuhnya akurat.

 

3.      Judul: REPRESENTASI IMPERIALISME BUDAYA DALAM VIDEO MUSIK BTS “DYNAMITE” (KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)

Penulis: Ratu Nadya Wahyuningratna, & , Ratu Laura M.B.P

Tanggal: Januari 2022

REPRESENTASI IMPERIALISME BUDAYA DALAM VIDEO MUSIK BTS “DYNAMITE” (KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) | Wahyuningratna | CommLine (uai.ac.id)

Artikel ini mengkaji beberapa scene dari video clip BTS Dynamite yang diunggah oleh akun Youtube Bighit Labels (akun resmi Bighit Entertainment Korea Selatan) ini dan menelaah menggunakan Semiotika Roland Barthes untuk mencari tahu representasi budaya barat dari segi visual dan lirik. Di artikel juga menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis Semiotika Roland Barthes. Penelitian kualitatif ialah penelitian riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna. Sedangkan metode analisis semiotika Roland Barthes digunakan untuk mengetahui secara detail representasi imperialisme budaya direpresentasikan dalam Video Clip BTS berjudul Dynamite, di mana proses pembentukan makna oleh semiotika bersifat intensional dan memiliki motivasi.

              Melalui video musik Dynamite dengan menggunakan kajian semiotika Roland Barthes, diketahui adanya unsur-unsur budaya Inggris, Amerika Serikat, dan juga Korea Selatan. Meskipun ada unsur budaya Inggris dan Amerika Serikat, BTS dan gaya khasnya tetap menjadi unsur utama yang ingin dilihat oleh masyarakat di seluruh dunia. Hal ini dapat dikaitkan dengan imperialisme media yang ternyata tidak lagi didominasi oleh Amerika Serikat, akan tetapi Koreanisasi sebagai bentuk baru dari imperialisme budaya. Lebih lanjut, gabungan beberapa unsur budaya dalam video musik tersebut juga dapat dikatakan sebagai hibriditas Budaya yang mana antusisme masyarakat khususnya orang Asia terhadap K-pop tergolong tinggi sebab budaya Amerika Serikat terlalu asing, sementara budaya Korea lebih dekat dengan nilai, pengalaman temporal, dan sejarahnya.

              Menyoroti salah satu "produk" dari kebudayaan Korea Selatan yaitu K-Pop tak lepas dari gambaran musik yang easy listening, lirik yang catchy, aksi panggung yang menawan sampai video musiknya yang digarap sangat memukau. Negara yang terkenal dengan makanan khasnya yaitu kimchi ini nampaknya tidak pernah main-main dalam mempromosikan music K-Pop yang sudah menjadi kebanggaan bagi mereka.

              Digarap oleh seniman musik barat ternama seperti David Stewart dan Jessica Agombar, lagu ini menampilkan elemen hip-hop funk, soul dan disco-pop yang sangat catchy. Dengan visual yang menarik dan lirik yang mudah diingat, penulis tertarik untuk menelaah secara lebih jauh bagaimana kedua aspek ini merepresentasikan impesialisme budaya dari video musik Dynamite melalui kajian semiotika Roland Barthes.

              Media adalah alat untuk menyebarkan budaya. Saat ini, YouTube menjadi media baru yang efektif dan populer di kalangan musisi untuk menyebarkan karya mereka. Salah satu grup musik yang menggunakan YouTube untuk menyebarkan karyanya adalah BTS. Grup dari Korea Selatan ini berhasil mendapatkan lebih dari satu miliar penonton untuk video musik mereka yang berjudul Dynamite.

Dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes pada video musik Dynamite, ditemukan unsur-unsur budaya Inggris, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Meskipun ada unsur budaya Inggris dan Amerika Serikat, BTS dengan gaya khasnya tetap menjadi daya tarik utama bagi penonton di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa imperialisme media tidak lagi didominasi oleh Amerika Serikat, tetapi juga oleh Koreanisasi sebagai bentuk baru dari imperialisme budaya. Selain itu, gabungan berbagai unsur budaya dalam video musik tersebut bisa disebut sebagai hibriditas budaya. Antusiasme masyarakat, terutama di Asia, terhadap K-pop tinggi karena budaya Amerika Serikat terlalu asing, sedangkan budaya Korea lebih dekat dengan nilai, pengalaman, dan sejarah mereka.

 

4.      Judul: ANALISIS MAKNA MOTIVASI DALAM LAGU TSUGI NO SEASON JKT48

Penulis: Oktaviandi Bertua Pardede, Elsa Feronika Br Sembiring, Olynnesia Esther Silalahi, & Jainal B. Togatorop

Tanggal: 30/12/2023

ANALISIS MAKNA MOTIVASI DALAM LAGU TSUGI NO SEASON JKT48 | Jurnal Basataka (JBT) (uniba-bpn.ac.id)

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan mengumpulkan dan menganalisis makna setiap kalimat dalam lirik lagu Tsugi No Season. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lirik lagu Tsugi No Season berbicara tentang harapan di masa depan yang harus dilanjutkan oleh generasi berikutnya. Lirik dan genre musiknya memberikan semangat bagi pendengar. Semangat dan motivasi dari lirik ini juga dirasakan oleh para penikmat lagu.

Menurut KBBI edisi V, musik adalah seni yang terdiri dari nada atau suara yang menciptakan kesatuan. Musik memiliki unsur seperti irama, melodi, harmoni, lirik, dan gaya musik. Ada berbagai jenis lagu seperti klasik, pop, jazz, dan rock, yang bisa mempengaruhi suasana hati pendengar. Contohnya, lagu rock dapat membuat kita semangat karena nada dan ketukannya yang dinamis.

Jenis musik ini sering kita dengarkan melalui berbagai platform musik. Lagu JKT48 sering mengadopsi lagu dari AKB48 yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, seperti lagu Tsugi No Season atau Musim Yang Selanjutnya. Lagu ini menceritakan tentang generasi yang memperjuangkan mimpi-mimpi mereka, terlihat dari liriknya yang mirip dengan puisi dan sulit diartikan.

Penelitian ini juga penting dalam studi bahasa karena membantu siswa memahami penggunaan bahasa dalam lirik lagu. Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Rahmad Hidayat yang menganalisis makna motivasi pada lirik lagu "Laskar Pelangi" karya Nidji, yang menunjukkan pesan motivasi dalam meraih mimpi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini fokus pada makna motivasi dalam lagu Tsugi No Season. Lagu ini memiliki pesan motivasi bagi seseorang atau generasi dalam meraih mimpi-mimpinya.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian perpustakaan. Penelitian perpustakaan memiliki arti yaitu peneliti mengumpulkan data dari buku sastra maupun dari buku-buku non sastra mainnya dan menggunakan cara membaca karya sastra tersebut serta mengumpulkan data secara terperinci. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena objek penelitiannya adalah sebuah lagu. Sugiyono (2005:14) mengatakan “Data kualitatif adalaha data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar”. Penelitian ini datanya berupa kata atau kalimat bukan dalam bentuk angka.

Setelah melakukan penelitian, dapat disimpulkan bahwa lagu Tsugi No Season memiliki makna motivasi didalamnya. Dari liriknya dapat dilihat bahwa lagu tersebut membangkitkan para pendengarnya untuk dapat meraih mimpi[1]mimpinya. Meskipun dalam hidup akan terjadi yang namanya perubahan. Lagu Tsugi No Season juga mengajarkan bahwa hidup setiap orang berbeda-beda dan jalan yang dilalui untuk meraih mimpinya pasti memiliki kesulitannya sendiri. Makna lain dari lagu ini adalah kehidupan yang pastinya akan mengalami regenerasi. Disetiap kelahiran akan selalu juga dibarengi dengan yang namanya kematian. Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa lagu ini sangat bagus karena maknanya. Lagu Tsugi No Season juga menjadi salah satu lagu yang dapat membangkitkan semangat. Hal ini diperkuat dengan hasil dari kuisioner melalui google form dengan beberapa responden. Para responden bersepakat bahwa lagu ini adalah lagu yang mampu membuat mereka bersemangat. Jadi penelitian ini relevan dengan hasil yang dicari atau diteliti oleh peneliti. Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, maka peneliti ingin menyampaikan saran bagi para pembaca bahwa hasil penelitian ini sebagai penikmat musik dan lagu seharusnya mulai cerdas dalam memilih lagu - lagu yang memiliki kualitas dalam lirik lagunya.

 

5.      Judul: ANALISIS SEMIOTIKA VIDEO MUSIK 7WOL 7IL “ONE OF THESE NIGHT” OLEH GRUP RED VELVET

Penulis: Selsa Fitri Oviani, & Nanda Nini Anggalih

Tanggal: 31/1/2023

ANALISIS SEMIOTIKA VIDEO MUSIK 7WOL 7IL “ONE OF THESE NIGHT” OLEH GRUP RED VELVET | BARIK - Jurnal S1 Desain Komunikasi Visual (unesa.ac.id)

Video musik umumnya digunakan sebagai promosi dengan konsep sesuai lagu, tetapi ada juga yang menggunakannya untuk mengenang kejadian. Contohnya, grup Red Velvet merilis video musik "7 wol 7 il (One of These Nights)" untuk mengenang insiden tenggelamnya kapal Sewol.

Penelitian ini bertujuan menganalisis dan memahami makna dalam video musik tersebut serta melihat hubungan antara visual dan musik. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan empat tahap: deskriptif, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi, menggunakan teori Peirce untuk interpretasi.

Hasil penelitian menunjukkan banyak objek visual dalam video musik, seperti cermin, perahu, dan gestur, yang berkaitan langsung dengan insiden tenggelamnya kapal Sewol serta budaya Korea Selatan seperti Chilseok.

Hallyu dimulai dari hiburan seperti drama, musik, dan acara ragam, yang dikemas dengan budaya lokal. Pada tahun 2013-2017, pemerintah Korea Selatan menyusun daftar hitam seniman, penulis, dan jurnalis progresif yang dianggap mengancam pemerintah.

Topik terkait tragedi Sewol yang diangkat Red Velvet sangat sensitif. Insiden ini adalah bencana besar akibat kelalaian manusia, seperti keterlambatan respons awal, kapten dan awak kapal yang tidak bertanggung jawab, serta penjaga pantai yang pasif.

Penelitian ini menemukan bahwa objek visual dalam video musik seperti baju, sepatu, lilin, dan hotel merepresentasikan korban jiwa. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketimpangan sosial di Indonesia nyata, diperkuat dengan masalah kelaparan, kemiskinan, pekerja anak, kriminalitas, dan oligarki.

Penelitian akan menganalisis dan memahami makna dalam video musik "7 wol 7 il (One of These Nights)" oleh Red Velvet untuk mengetahui hubungan antara tanda visual dan musik menggunakan teori semiotika Peirce dengan model triadik: Representamen (T), Interpretant (I), dan Object (O). Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut Sani, Manurung, Suswanto, dan Sudirman (2018) tujuan dari metode kualitatif untuk mengungkap fenomena serta memahami maksud dibalik fenomena tersebut sedangkan memaparkan secara detail objek yang diamati. Penelitian ini terdiri dari dua sumber berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari dokumentasi video musik “7 wol 7 il (One of These Night)” pada kanal Youtube SMTown dengan cara mengambil tangkapan layar pada video musik tersebut, sedangkan data sekunder didapatkan dari buku, jurnal, film, kajian dan sumber ilmiah lain yang relevan. Setelah data terkumpul, data disortir untuk menuju tahapan analisis sistematis menggunakan teknik analisis tinjauan desain.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan metode semiotika peirce pada video musik “7 wol 7 il (One of These Night)” oleh grup Red Velvet, elemen visual yang menggambarkan sebelum, sesaat, dan sesudah, insiden kapal karam dengan menyajikan sudut pandang orang pertama dengan tiap anggota memerankan karakter yang berbeda yakni orang tua korban, korban jiwa, korban selamat disertai bagaimana perasaan seorang musisi ketika membawakan lagu yang memiliki makna mendalam.. Elemen audio bernuansa kelam dapat menghasilkan persepsi penikmatnya tentang insiden tenggelamnya kapal Sewol tahun 2014 lalu. sehingga para penikmat video musik dapat memahami bagaimana insiden Sewol berbekas bagi sebagian orang.

 

6.      Judul: KAJIAN SEMIOTIKA VIDEO MUSIK BERJUDUL INSTAGRAM OLEH DEAN

Penulis: Ira Wijayanti, & Meirina Lani Anggapuspa

Tanggal: 6/8/2020

KAJIAN SEMIOTIKA VIDEO MUSIK BERJUDUL INSTAGRAM OLEH DEAN | BARIK - Jurnal S1 Desain Komunikasi Visual (unesa.ac.id)

Video musik "Instagram" menggambarkan dampak kecanduan media sosial, terutama Instagram, yang bisa menurunkan kesehatan mental dan menyebabkan masalah psikologis, terutama pada remaja.

Berbeda dengan video musik K-Pop lainnya di Korea Selatan, video musik "Instagram" menggunakan pendekatan emosional dengan simbol dan ikon yang memiliki pesan tertentu.

Penelitian semiotika dalam video musik ini menggunakan teori desain dan paradigma konstruktif untuk memahami tanda-tanda yang ada, mengaitkannya dengan dampak negatif media sosial yang berlebihan pada remaja.

Selain YouTube, Instagram adalah platform lain yang memungkinkan pertukaran informasi cepat melalui foto dan video pendek. Pengguna media sosial sering merasa tidak puas dengan diri sendiri dan berusaha mencapai standar yang dilihat dari orang lain.

Korean Pop atau K-Pop, diterima sebagai genre musik baru di banyak negara karena berbeda dengan musik hip-hop Barat. Dean, penyanyi R&B dan hip-hop dari Korea Selatan, mengajak pendengarnya memahami kecanduan media sosial melalui video musik "Instagram" yang menyoroti perilaku pengguna Instagram terhadap kelompok sosial mereka.

Video musik "Instagram" berbeda dari video musik K-Pop pada umumnya yang cenderung penuh warna dan ramai. Video musik ini menampilkan visualisasi yang unik dan baru di Korea Selatan.

Penelitian ini menggunakan teori semiotika untuk menganalisis makna dalam video musik berdasarkan paradigma konstruktivis, menghubungkannya dengan fenomena sosial saat ini. Analisis ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat berdampak negatif pada kesehatan mental remaja dan produktivitas mereka, serta menyebabkan masalah psikologis.

Teori semiotika digunakan untuk mengkaji tanda-tanda dalam video musik "Instagram" dan mengungkap bahasa visual yang terkandung di dalamnya.

 

7.      Judul: Makna Pesan Lagu “Pilu Membiru”,“Rehat”DAN“SULUNG”Karya Kunto Aji (Analisis Semiotik Ferdinand de Saussure)

Penulis: Pita Sari

Tanggal: juli 2022

article.php (kemdikbud.go.id)

Penelitian ini menggunakan teori semiotik Ferdinand de Saussure untuk mengungkap makna dan pesan dari lirik lagu "Pilu Membiru," "Rehat," dan "Sulung" karya Kunto Aji. Penelitian ini berfokus pada Kunto Aji sebagai penyanyi dan menggunakan analisis kualitatif untuk mengumpulkan data dari lirik lagu sesuai teori Saussure. Tujuannya adalah memberikan gambaran makna pesan yang terkandung dalam lirik lagu tersebut.

Ketiga lagu ini menggunakan pola berulang untuk menanamkan makna lirik ke dalam alam bawah sadar pendengar. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ketiga lagu dalam album "Mantra Mantra" memiliki pesan untuk tidak menyerah dalam hidup dan selalu berpikir positif.

Musik mencerminkan realitas kehidupan masyarakat. Melalui lirik lagu, pencipta bisa menyampaikan berbagai pesan dengan tema tertentu. Setiap lirik atau musik memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada pendengarnya. Perkembangan musik yang pesat juga terlihat di Indonesia dengan banyaknya inovasi musik baru, baik tradisional maupun kontemporer.

Musik pop adalah musik yang mudah didengarkan tanpa perlu perhatian khusus. Kunto Aji Wibisono, yang dikenal dengan nama panggung Kunto Aji, adalah salah satu penyanyi pop yang memberikan warna baru pada musik pop Indonesia. Peneliti tertarik pada lirik lagu Kunto Aji karena liriknya bisa menyentuh hati orang yang sedang mengalami luka batin atau masalah mental.

Penanda dalam semiotik adalah bunyi atau tulisan yang bermakna. Jadi, penanda adalah aspek material dari bahasa: apa yang dikatakan atau didengar, dan apa yang ditulis atau dibaca.

 

8.      Judul: MAKNA LIRIK LAGU STEP BACK KARYA GOT THE BEAT (Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Lirik Lagu Kpop)

Penulis: Umayah; Drs. Buddy Riyanto, M.Si; & Andri Astuti Intisari, S.Sos,. M.I.Kom

https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/sldrts/article/download/7903/4847

Masalah dalam lirik lagu bisa muncul karena kesalahpahaman atau perbedaan interpretasi di antara pendengar. Penelitian ini berjudul "Makna Lirik Lagu Step Back Karya Got The Beat (Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Lirik Lagu Kpop)" dan bertujuan untuk menjelaskan makna lirik lagu "Step Back" oleh GOT The Beat. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran umum tentang makna yang terkandung dalam lirik tersebut.

Hasil analisis menunjukkan bahwa lirik lagu ini menggambarkan seseorang yang ingin orang lain menjauh karena merasa terganggu dan ingin melindungi hubungannya dari ancaman orang lain. Kesimpulannya, lirik lagu tersebut mengisahkan tentang seseorang yang ingin menjaga hubungannya dari orang lain yang mencoba merebut kekasihnya.

Musik adalah cara berkomunikasi melalui suara dan melodi, yang menyampaikan pesan dengan unik. Lirik lagu ini menyampaikan pesan tentang seorang wanita dengan harga diri tinggi yang mencintai kekasihnya. Namun, lirik ini menimbulkan kontroversi dan kritik karena dianggap merendahkan wanita dan misoginis. Beberapa pendengar menganggap liriknya menjatuhkan wanita lain dan mengunggulkan lelaki (kekasihnya).

Penelitian ini menggunakan analisis semiotika untuk menemukan makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam lirik lagu "Step Back". Lagu ini dipilih karena liriknya menimbulkan kontroversi dan kritik dari netizen.

Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis semiotika untuk menginterpretasikan tanda atau teks dalam lirik lagu. Makna konotasi dari lirik ini menunjukkan seseorang merasa terganggu oleh kehadiran orang lain yang mencoba masuk ke dalam hidupnya, sehingga dia menyuruh orang tersebut untuk pergi. Contohnya, dalam lirik "Kamu harus mundur, kamu pikir siapa yang kamu lihat," seseorang mencoba membuat orang lain menjauh.

 

9.      Judul: ANALISIS STRUKTUR MUSIK DAN MAKNA LAGU SIKSIK SIBATU MANIKKAM YANG DIBAWAKAN OLEH GRUP MUSIK JAMRUD

Penulis: Marbun, Fino Harja

Tanggal: 30/9/2020

ANALISIS STRUKTUR MUSIK DAN MAKNA LAGU SIKSIK SIBATU MANIKKAM YANG DIBAWAKAN OLEH GRUP MUSIK JAMRUD (uhn.ac.id)

              Dalam penelitian ini, penulis membahas lagu "Siksik Sibatu Manikkam" versi asli dan versi yang dibawakan oleh Jamrud, serta makna dari lagu tersebut. Lagu ini memiliki ciri khas aransemen rock dan berasal dari Sumatera Utara, khususnya daerah Batak.

Aransemen berarti pengubahan lagu sesuai dengan komposisi yang diinginkan, mengangkat lagu dari satu jenis ke jenis lain. Perkembangan zaman mempengaruhi musik populer Batak Toba, yang menggabungkan musik tradisional Batak Toba dengan musik Barat melalui lembaga gereja. Musik populer Batak Toba berkembang di masyarakat Batak Toba, dengan lirik dalam bahasa Batak Toba dan perpaduan musik tradisional dan musik Barat seperti Pop, Rock, Jazz, R&B, Blues, Reggae, dan Dangdut.

Saat ini, musik populer Batak Toba cenderung menggunakan tangga nada diatonik Barat dengan lirik dalam bahasa Batak Toba, menggabungkan musik tradisional dan musik Barat. Tidak diketahui kapan lagu "Siksik Sibatu Manikkam" pertama kali diciptakan atau siapa penciptanya, sehingga lagu ini dianggap anonim atau NN (No Name).

Lagu "Siksik Sibatu Manikkam" versi Jamrud penuh dengan makna. Penulis menggunakan kajian semiotika untuk menjelaskan makna yang tersirat dan terpapar dalam lagu tersebut. Hubungan antara tanda dan makna dalam lagu ini didasarkan pada kesepakatan budaya Batak Toba.

Penulis menganalisis data dengan membagi lirik menjadi beberapa bagian dan menggunakan teori semiotika untuk setiap bagian. Alasan penelitian ini adalah karena banyak pecinta musik menikmati lagu tanpa memahami makna liriknya. Dengan menganalisis lagu "Siksik Sibatu Manikkam" sebagai karya musik modern, penulis berharap dapat meningkatkan apresiasi masyarakat, terutama anak muda dan akademisi, terhadap musik pop daerah Batak Toba.

 

10.  Judul: PENGARUH MUSIK TERHADAP KENYAMANAN MEMBACA MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Penulis: Nico Waas, Drs. Hari Martopo, M, Sn., & Dr. Y. Edhi Susilo, S.Mus.,M.Hum.

Tanggal: 2017

http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/1733

Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kenyamanan membaca di perpustakaan ISI Yogyakarta. Namun, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh penulis.

Perpustakaan digital adalah koleksi data multimedia besar yang diatur dengan perangkat manajemen informasi, memungkinkan data ditampilkan sebagai informasi dan pengetahuan yang berguna dalam berbagai konteks sosial dan organisasi. Untuk mencapai tujuan ini, peneliti harus mempertimbangkan teknologi dalam konteks lokal, sosial, hukum, dan ekonomi, serta mendapatkan masukan dari pengguna dalam setiap tahap desain dan pengembangan teknologi.

Irama musik mempengaruhi gerakan fisik dan bisa memberikan efek psikologis, seperti perubahan detak jantung yang merespon tempo musik. Musik cepat membuat detak jantung cepat, begitu pula sebaliknya. Musik dapat menyemangati jiwa yang lelah dan cemas. Musik lembut seperti karya Beethoven dan Mozart bisa membuat suasana lebih rileks. Musik di perpustakaan menciptakan lingkungan yang berbeda.

Metode penelitian ini disebut kualitatif atau naturalistik karena dilakukan dalam kondisi alami (natural setting). Metode ini juga disebut etnografi karena awalnya banyak digunakan untuk penelitian antropologi budaya. Metode kualitatif mengumpulkan dan menganalisis data secara kualitatif.

Objek penelitian kualitatif adalah kondisi alamiah (natural setting), sehingga sering disebut metode naturalistik. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta adalah perpustakaan pendidikan tinggi seni.

 

11.  Judul: PERAN MENDENGARKAN MUSIK SEBAGAI SELF HEALING DALAM PENURUNAN STRES PADA PENYINTAS COVID-19 DI SURABAYA

Penulis: Dhamoo Aldamma Firmansyah, & Lucky Abrorry, Mr

Tanggal: 15/7/2023

The Role of Listening to Music as Self Healing in Reducing Stress in Covid-19 Survivor in Surabaya | Psycho Aksara : Jurnal Psikologi (unublitar.ac.id)

Musik menjadi kebutuhan manusia. Dengan musik, kita bisa merasa lebih tenang karena musik dapat menghibur dan menenangkan hati. Musik merangsang perasaan bahagia yang dikirimkan ke otak dan diikuti oleh detak jantung yang menyesuaikan ritme musik, menciptakan perasaan nyaman. Tingkat stres setiap orang berbeda-beda.

 

Tabel 1: Efektivitas Mendengarkan Musik Berdasarkan Usia dan Kategori Infeksi

 

Hasil dari kuesioner menunjukkan efektivitas musik terhadap ketenangan berdasarkan usia dan kategori infeksi.

 

- Usia 21-25 tahun dengan kategori gejala infeksi ringan menunjukkan hasil terbanyak dengan 36 orang merasa musik efektif dari total 96 responden.

 

Tabel 2: Efektivitas Berdasarkan Jenis Musik

 

Efektivitas musik juga dianalisis berdasarkan jenis musik:

 

- Musik Pop dipilih oleh 17 dari 31 orang sebagai sangat efektif.

- Musik Klasik dipilih oleh 11 dari 31 orang sebagai sangat efektif.

- Musik Jazz dipilih oleh 10 dari 31 orang sebagai sangat efektif.

- Musik Rock dipilih oleh 9 dari 31 orang sebagai sangat efektif.

 

Untuk kategori efektif, musik Pop paling banyak dipilih oleh responden (59 dari 96 orang). Disusul oleh musik Dangdut (26 dari 96), Jazz (22 dari 96), dan R&B (21 dari 96). Musik EDM dan Musik Instrumental dipilih masing-masing oleh 20 dari 96 responden sebagai efektif.

 

Dari penelitian yang sudah dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat peran mendengarkan musik sebagai self healing dalam penurunan stres pada penyintas Covid-19 di Surabaya. Peneliti menemukan bahwa sebanyak 66,7% subjek merasa mendengarakan musik efektif dalam menurunkan stres lalu sebanyak 21,5% subjek merasa mendengarkan musik sangat efektif dalam menurunkan stres. Sedangkan yang merasa kuran efektif sebanyak 9,7% dari sampel dan 2,1% merasas tidak efektif. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan penelitian eksperimen untuk mengkaji tingkatan stres sebelum dilakukan intervensi serta sesudah dilakukan intervensi, selain itu dapat dikaji lebih dalam lagi seberapa signifikan peran terapi musik sebagai self healing terhadap stres.

 

12.  Judul: KAJIAN VISUAL VIDEO MUSIK BTS MENGGUNAKAN TEORI SEMIOTIKA

Penulis: Jennifer Gordon, Listia Natadjaja, & Rika Febriani

Tanggal: 2020

KAJIAN VISUAL VIDEO MUSIK BTS MENGGUNAKAN TEORI SEMIOTIKA | Gordon | Jurnal DKV Adiwarna (petra.ac.id)

Penelitian menunjukkan bahwa visualisasi barat dalam video musik BTS membantu mereka menyampaikan pesan-pesan lagu kepada penonton di barat. Dengan cara ini, BTS berhasil menarik perhatian fans di luar Asia dan memasuki dunia hiburan barat. Tujuan tesis ini adalah untuk menemukan makna di balik video musik BTS yang menggunakan visualisasi barat.

Genre musik K-pop semakin sukses dan diminati di berbagai negara. Karena penonton dunia sulit memahami bahasa Korea, industri musik Korea fokus pada produksi video musik. BTS adalah grup K-pop dengan fandom besar yang telah sukses memasuki pasar barat. Video musik mereka memiliki konsep berbeda dari grup K-pop lainnya, meskipun grup lain juga menggunakan beberapa visual barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika, mempelajari hubungan antara tanda, penanda, dan realitas.

K-pop adalah genre musik pop dari Korea Selatan yang berpengaruh besar dalam penyebaran Korean Wave. Awalnya dipengaruhi oleh musik pop barat, K-pop mulai meniru, menerjemahkan, dan menginterpretasikannya. Visual barat dalam video musik BTS mencakup elemen seperti lukisan, patung, dan dekorasi gaya Victorian.

 

13.  Judul: Representasi Hopelessness dalam MV BTS Spring Day (Analisis Semiotika Roland Barthes)

Penulis: Vinta Sevilla, & Ratu Nadya Wahyuningratna

Tanggal: 2023

https://ojs.upi-yai.ac.id/index.php/ikraith-humaniora/article/download/2269/1678

Peneliti akan menganalisis video musik ini menggunakan analisis semiotika Roland Barthes untuk mencari representasi keputusasaan yang digambarkan dalam lirik dan visualnya. Media saat ini sangat beragam, mulai dari media cetak, elektronik, hingga media online yang paling dekat dengan masyarakat. Media siaran seperti radio dan televisi juga termasuk. Media online adalah media baru yang membutuhkan internet untuk diakses.

BTS (Bangtan Sonyeondan) atau Bangtan Boys adalah salah satu kelompok yang memanfaatkan media online. Lagu mereka "Spring Day" dengan melodi lembut berhasil memikat hati masyarakat Korea. Menurut artikel "Lagu 'Spring Day' BTS Menjadi Lagu Legendaris yang Tidak Pernah Keluar Chart Sejak 5 tahun Dirilis" di prsoloraya.pikiran-rakyat.com, lagu ini tetap eksis di tangga lagu hingga 2022, dijuluki sebagai lagu zombie.

Penelitian ini mengangkat tema keputusasaan (hopelessness), yaitu keadaan individu yang lelah secara kognitif dan merasa putus asa. Keputusasaan bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan ditunjukkan dalam perilaku, mempengaruhi aspek diri dan lingkungan seseorang.

              Music video Spring Day milik BTS ini digadang-gadang terinspirasi dari peristiwa tenggelamnya kapal Feri Sewol. Peristiwa terjadi pada 16 April 2014, tenggelamnya Kapal Sewol bermula ketika Kapal Feri ini berlayar dari Incheon menuju Pulau Jeju, Korea Selatan. Pada saat itu, Kapal Sewol mengangkut 476 orang, yang mayoritas adalah murid Danwon High School Kota Ansan yang melakukan perjalanan darma wisata (Laksmiwati, 2022). Saat tragedi itu terjadi, seluruh warga negara Korea Selatan merasakan kesedihan yang mendalam. Perasaan hopelessness pun merasuki tak hanya keluara tetapi juga kerabat dan teman-teman korban. Setiap tanggal 16 April setelahnya selalu dirayakan sebagai peringatan kematian dari tenggelamnya kapal Feri Sewol, hampir semua masyarakat negeri gingseng tersebut menggunakan pin pita berwarna kunig sebagai bentuk kehormatan terhadap korban. Dari music video Spring Day tersebut, hopelessness atau perasaan kehilangan harapan cukup apik digambarkan. Seperti salah satunya di scene 1 & 2 serta 7 & 8 di mana Taehyung dan Jimin seolah merasa putus asa dan kehilangan harapan karena menunggu orang yang mereka sayangi, yaitu sahabat mereka yang tidak akan kembali. Sebuah emosi yang digambarkan dari setiap scne memiliki makna yang mendalam, didukung dengan ekspresi wajah para penyanyinya yang juga berperan sebagai model dalam music video tersebut. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan mendengarkan lagu melalui suara atau pemutar suara saja tidak mendapatkan ‘rasa’ yang dimiliki dalam musik video. Musik video memiliki makna yang lebih mendalam dan membuat penikmatnya menjadi hanyut akan alur yang ada. Musik video dari lagu ini mencurahkan ragam rasa dan emosi kepada pendengar dan penontonnya, sehingga menurut hemat penulis dengan jumlah penonton yang lebih dari 492 juta ini menjadi sangat wajar dan merupakan salah satu prestasi untuk boygroup.

 

14.  Judul: Representasi Perpustakaan dan Pustakawan pada Video Musik “Diam-Diam”

Penulis: Umi Haniati, Zeni Istiqomah, & Ganis Chandra Puspitadewi

Tanggal: 9/4/2023

Representasi Perpustakaan dan Pustakawan pada Video Musik "Diam-Diam" | Al-Ma mun Jurnal Kajian Kepustakawanan dan Informasi (uinsaizu.ac.id)

Secara struktural, perpustakaan dalam video ini digambarkan memiliki koleksi buku yang lengkap, pencahayaan yang baik, dan ruang yang nyaman dengan desain interior yang hangat. Perpustakaan digambarkan sebagai tempat yang tenang dan nyaman untuk belajar, berdiskusi, dan mencari hiburan. Namun, pustakawan dalam video ini masih digambarkan sebagai penjaga buku yang kaku, berkacamata tebal, dan tua.

Media informasi saat ini sangat beragam, termasuk televisi, media sosial, dan surat kabar. Video musik adalah film pendek yang mendampingi lagu dan membuatnya lebih mudah diingat oleh penonton. Video musik menyampaikan pesan lagu secara visual dan banyak dipublikasikan di media sosial. Video musik "Diam-diam" yang visualnya menarik dan estetik ini memiliki makna tersembunyi tentang perpustakaan dan pustakawan.

Penelitian ini ingin mengungkap bagaimana perpustakaan dan pustakawan direpresentasikan dalam video musik "Diam-diam" menggunakan kajian semiotika model Roland Barthes dengan analisis sintagmatik dan paradigmatik.

Perpustakaan dan pustakawan pada video musik yang berjudul “Diam-diam” direpresentasikan secara sintagmatik dan pradigmatik. Analisis sintagmatik menunjukkan bahwa perpustakaan memiliki ruang koleksi yang memadai dan tertata rapi dengan sistem pencahyaan yang cukup. Koleksi perpustakaan masih berupa buku cetak dengan sistem layanan terbuka, berbasis otoma, dan sistem keamanan yang kurang. Perpustakaan dianggap sebagai tempat yang sunyi dan tenang. Meskipun demikian, perpustakaan dianggap sebagai tempat diskusi yang menyenangkan dan sebagai saran hiburan. Pustakawan memiliki standar kerja, terkesan kaku dan kurang fashionabel. Analisis paradi paradigmatik menunjukkan bahwa perpustakaan memilki ruangan yang cukup nyaman dengan pencahayaan yang cukup, desain meja kursi yang terkesan hangat, dan perpustakaan konvensional yang berbasis otomasi dalam operasionalnya. Pustakawan tidak hanya perempuan, namun juga laki-laki. Pustakawan dengan gaya kuno dianggap tidak sesuai dengan trend fesyen saat ini. Namun demikian secara keseluruhan representasi perpustakaan dan pustakawan dalam video ini memiliki citra positif.

 

15.  Judul: Representasi Perjuangan Ras Kulit Hitam untuk Melawan Rasialisme dalam Film “Summer Of Soul”

Penulis: Muhammad Fachri Yusuf, & Alex Sobur

Tanggal: 10/9/2023

Representasi Perjuangan Ras Kulit Hitam untuk Melawan Rasialisme dalam Film “Summer Of Soul” | PERSON: Perspectives in Communication (sbpublisher.com)

Film bukan hanya media komunikasi massa yang menguntungkan, tetapi juga mencerminkan realitas sosial, seperti rasisme. Contohnya adalah film "Summer Of Soul," sebuah film Korea yang meraih penghargaan Film Dokumenter Terbaik di Oscar.

Penelitian ini bertujuan mengungkap makna konotasi, denotasi, dan mitos dalam film tersebut. Denotasi mengacu pada penanda budaya yang berdiri sendiri, sementara mitos adalah cara suatu budaya memahami realitas.

Penelitian menemukan bahwa beberapa adegan dalam "Summer Of Soul" menggambarkan rasisme melalui makna konotasi, denotasi, dan mitos.

Pembuat film menggunakan kreativitas dalam audiovisual untuk menyampaikan ide-ide kepada penonton. Banyak film menggambarkan peristiwa nyata dalam budaya kita, menjadikan film sebagai cerminan masyarakat.

Pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami fenomena sosial secara mendalam, melalui penggambaran yang jelas tentang fenomena tersebut.

Dalam "Summer Of Soul," terdapat adegan yang menunjukkan perjuangan orang kulit hitam melawan rasisme. Pendekatan semiotika Roland Barthes digunakan untuk merepresentasikan pesan-pesan ini dalam film. Menurut Barthes, mitos adalah cara budaya untuk memahami realitas. Dalam film ini, mitos digunakan untuk mengonseptualisasikan aspek-aspek rasisme yang dihadapi oleh orang kulit hitam.

Film Summer Of Soul menampilkan cukup banyak adegan rasisme yang menimpa warga kulit hitam. Sulitnya hidup di sebuah negara yang mayoritasnya sangat membenci warga kulit hitam. Segala cara dilakukan warga kulit putih untuk melakukan pemisahan dalam bentuk apapun. Khususnya bagaimana ketika kita melihat bahwa warga kulit hitam hanya memiliki akses terhadap fasilitas publik yang amat terbatas, hingga bagaimana warga kulit hitam hanya memiliki sedikit kesempatan untuk bisa mendapatkan pekerjaan di negara yang amat menjunjung tinggi superioritas suatu ras. Untuk menyimpulkan hasil penelitian skripsi ini, peneliti mengacu pada fokus perumusan masalah. Dengan melihat melalui pendekatan teori Roland Barthes, maka kesimpulan peneliti terhadap rumusan masalah sebagai berikut : Makna Denotasi, analisis film Summer Of Soul dibagi dua bagian oleh peneliti, bagian pertama adalah cerita yang terdapat dalam pengantar cerita yang memiliki makna dnotasi sebagai film yang menggambarkan bagaimana potret kehidupan warga kulit hitam diperlakukan oleh warga kulit putih, khususnya bagi para pemeran yang berjuang ditengah-tengah lingkungan kerja yang mayoritasnya adalah kulit putih. Bagian kedua adalah bagaimana bentuk perlawanan kulit hitam dalam film tersebut dalam rangka untuk memperjuangkan seluruh hak-hak warga kulit hitam. Makna Konotasi, makna konotasi yang terkandung dalam film ini bagaimana potret paham rasisme yang amat kental. Selain merupakan sebuah sistem yang diterapkan oleh pemerintah, ternyata rasisme juga telah membudaya sehingga perlakuan rasis dan diskriminasi rasial tidak lagi ragu untuk dilakukan. Bahkan rasisme tidak hanya dilakukan oleh warga sipilnya saja, tetapi juga sudah merebak luas hingga ke ranah institusi baik institusi formal maupun non-formal. Setelahnya sebagai warga kulit hitam mereka juga mempunyai hak-hak yang setara sebagaimana warga kulit putih lainnya. Oleh karenanya tiga tokoh tersebut tidak segan untuk menyuarakan hak mereka. Walaupun amat sulit untuk mematahkan suatu kepercayaan bahwasannya warga kulit putih lebih baik dari pada kulit hitam. Tetapi masih ada kepercayaan bahwasannya sebagai warga negara siapapun itu berhak untuk berkontribusi dan mencapai impian negara tersebut. Makna Mitos, makna mitos yang terkandung dalam film ini ialah bagaimana ketika suatu bentuk perlakuan atau suatu aturan tertentu diterapkan ternyata dapat berubah menjadi sebuah kebudayaan bahkan keyakinan yang begitu kuat. Sebagaimana ketika perlakuan yang sering dilakukan hingga terjadinya kebiasaan, mampu berubah menjadi sebuah tradisi tersendiri dimana keyakinan ras kulit putih selalu lebih baik dari kulit hitam. Tidak terlepas dari masa lalu ketika kulit putih menjadikan warga kulit hitam sebagai budak, hal tersebut terus menerus diwariskan bahkan hingga detik ini. Dengan ketiga makna diatas peneliti menyimpulkan bahwa makna rasisme dalam film Summer Of Soul ini menerangkan bahwasannya tidak ada ras yang lebih baik ataupun lebih unggul. Tidak ada ras yang lebih pintar ataupun lebih bodoh. Persatuan sebuah negara tidak ditentukan dari apa warna kulit atau pun apa ras seseorang. Karena ketika berbagai macam kelompok tinggal di suatu negara, mereka punya hak untuk berkontribusi, untuk memberikan dampak positif demi terwujudnya cita-cita suatu negara.

 

16.  Judul: FIGURATIVE LANGUAGES IN BTS ALBUM LOVE YOURSELF: ANSWER

Penulis: Putu Desi Anggerina Hikmaharyanti

Tanggal: 1/7/2023

FIGURATIVE LANGUAGES IN BTS ALBUM LOVE YOURSELF: ANSWER | SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik (unej.ac.id)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lirik lagu BTS dan mengeksplorasi makna bahasa kiasan. Ditemukan lima dari tujuh jenis makna, yaitu makna afektif, makna stilistika atau sosial, makna tematik, makna konotasi, dan makna reflektif.

Bahasa memiliki berbagai variasi, salah satunya adalah bahasa kiasan. Menurut Abrams (1999), bahasa kiasan adalah penyimpangan dari penggunaan bahasa sehari-hari untuk mendapatkan makna khusus. Bahasa kiasan biasanya digunakan dalam puisi, novel, dan lirik lagu. Lirik lagu termasuk karya sastra karena mengandung emosi dan susunan kata yang puitis.

Penulis lagu dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui lirik, tetapi tidak semua pendengar dapat memahami makna yang disampaikan, karena lirik sering kali menggunakan bahasa kiasan. Lagu dapat dinyanyikan solo, duet, atau kelompok dan memiliki berbagai jenis tergantung pada ukurannya.

Banyak lirik lagu memiliki kata-kata yang bermakna mendalam, sehingga pendengar sering bingung. Bahasa kiasan digunakan untuk membuat lagu lebih indah dan menarik, serta mengekspresikan perasaan penulis lagu. Banyak lagu saat ini menggunakan bahasa kiasan untuk menyampaikan pesan.

Penelitian Pratiwi (2019) menemukan tujuh jenis bahasa kiasan dalam lagu-lagu Camila Cabello, seperti personifikasi, hiperbola, metafora, paradoks, ironi, simile, dan alusi. Penelitian Damayanti (2020) menemukan empat jenis bahasa kiasan dalam lirik lagu Lany, yaitu simile, personifikasi, hiperbola, dan metafora.

Bahasa kiasan tidak hanya ditemukan dalam lagu Amerika, tetapi juga dalam lagu-lagu Eropa dan Asia, termasuk K-Pop. Banyak lagu K-Pop menggunakan bahasa Inggris dalam liriknya, seperti "Dynamite" oleh BTS, "Money" oleh Lalisa Manoban, "Ice Cream" oleh BLACKPINK, "The Feels" oleh Twice, "Cat & Dog" oleh TXT, dan "Not Shy" oleh ITZY. Lirik lagu yang menarik dapat menjadi ikonik.

Peneliti menganalisis jenis bahasa kiasan dalam album BTS "Love Yourself: Answer" dengan menerjemahkan beberapa lirik yang mengandung bahasa kiasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lirik lagu BTS dan mengeksplorasi lebih lanjut tentang maknanya.

 

17.  Judul: ANALISIS MAKNA PADA LIRIK LAGU  “PELUKKU UNTUK PELIKMU” KARYA FIERSA BESARI DALAM ALBUM PELUKKU UNTUK PELIKMU

Penulis:

Tanggal: 26/8/2022

ANALISIS MAKNA PADA LIRIK LAGU “PELUKKU UNTUK PELIKMU” KARYA FIERSA BESARI DALAM ALBUM PELUKKU UNTUK PELIKMU | Ta'rim: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini (staiypiqbaubau.ac.id)

Lagu ini bercerita tentang seorang pria yang menerima kekurangan dan kelebihan seorang wanita. Di salah satu liriknya, "Saat kau merasa gundah, lihat hatimu, percayalah segala sesuatu yang pelik bisa diringankan dengan peluk," artinya kita harus percaya bahwa dukungan dari orang lain, seperti pelukan, bisa menghapus kesedihan kita dan membuat kita merasa lebih baik.

Lagu adalah alunan irama indah yang dinyanyikan oleh musisi dengan karakter khas. Lirik lagu dan prosa hampir sama karena keduanya disampaikan dengan suara. Lirik lagu adalah karya cipta penulis lagu yang mengungkapkan perasaan dan inspirasi dari realita kehidupan. Lirik lagu adalah media untuk menuangkan pikiran, inspirasi, pendapat, tanggapan, perasaan, dan pesan kepada pendengar. Lirik menggunakan bahasa yang padat, berirama, dan kreatif, mirip dengan puisi.

Pada dasarnya, lirik lagu adalah puisi yang ditambahkan irama, musik, dan suara musisi. Lirik dibuat untuk menyampaikan pesan atau makna, seringkali menggunakan bahasa konotatif yang mengandung banyak makna kiasan. Jadi, puisi atau lirik lagu adalah keindahan bahasa kias dengan makna di setiap kata.

Menganalisis lirik lagu bertujuan untuk memahami dan mengungkapkan makna dari lirik tersebut. Salah satu lagu dengan makna mendalam adalah "Pelukku Untuk Pelikmu" oleh Fiersa Besari. Lagu ini bercerita tentang seorang perempuan yang tidak percaya diri (insecure), dan pelukan dalam lagu ini berarti bisa menghilangkan kegundahan dan keterpurukan.

Makna adalah hubungan antara tanda (simbol) dan acuan atau rujukan. Makna adalah pemahaman atau konsep dalam suatu tanda linguistik. Penafsir (signifier) adalah bunyi yang terbentuk dari fonem bahasa. Makna adalah hubungan antara kata (leksem), konsep (referensi), dan objek atau hal yang dirujuk di luar bahasa. Makna mempengaruhi pemahaman dan persepsi orang atau kelompok. Kesimpulannya, makna adalah objek kajian semantik yang menghubungkan kata dengan konsep atau makna serta benda atau hal yang dirujuk. Makna mempengaruhi pemahaman dan perilaku manusia.

Lagu merupakan karya seni yang berasal dari unsur-unsur alat music dan disertai dengan lirik lagu, yang dinyanyikan oleh seorang musisi. Berdasarkan hasil analisis peneliti menarik kesimpulan bahwa makna yang terdapat dalam lagu Fiersa Besari yang berjudul “Pelukku untuk pelikku” adalah jika kau merasa lelah dengan jalan kehidupan jangan pernah kau menyerah, tidak apa jika untuk merasa dalam keadaan tidak baik-baik saja, karna kita semua manusia biasa yang wajar merasakan hal itu dan wajar bila kita tidak sempurna karna tidak ada yang sempurna didunia ini.

 

18.  Judul: Interpretasi Lagu “Rayuan Perempuan Gila” Karya Nadin Amizah sebagai Pemahaman tentang Kesehatan Mental

Penulis: Siti Dian, Adinda Rachelia, Christoforus Karol, Novina Putri

Tanggal: 2023

https://proceeding.unesa.ac.id/index.php/sniis/article/download/824/305

Tujuan penelitian ini adalah memahami makna "romantisasi" dalam lirik lagu "Rayuan Perempuan Gila" yang berkaitan dengan kesehatan mental seseorang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif naratif dan teknik analisis konten.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nadin Amizah menekankan pentingnya kesadaran kesehatan mental dalam lagunya. Lagu ini mengajak kita untuk memberikan dukungan, pengertian, dan memahami orang dengan masalah mental. Lirik lagunya yang pahit membantu pendengar mengerti perspektif perempuan yang mengalami masalah tersebut.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa musik bisa menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan kesadaran mental. Lagu ini mendorong diskusi terbuka tentang kesehatan mental dan pentingnya dukungan. Lagu ini juga memperkenalkan Nadin sebagai penyanyi yang menjanjikan dengan gaya musik unik yang menggabungkan berbagai genre seperti pop, R&B, dan folk.

Lirik lagu sering kali digunakan untuk mengungkapkan perasaan dan dapat menyentuh perasaan pendengar. Lirik "Rayuan Perempuan Gila" memiliki makna mendalam yang membuat pendengar merasa tersentuh. Lirik ini padat namun imajinatif, dengan pesan mendalam tentang perasaan seseorang yang dianggap "gila" oleh pasangannya. Nadin Amizah menyampaikan pesan tentang kesulitan mencintai diri sendiri (self-love) dan ketidakstabilan mental yang menghambat hubungan. Lagu ini menunjukkan bagaimana Nadin memasukkan emosinya, sehingga pendengar dapat merasakan kedalaman perasaan tersebut.

 

Bait-bait Lirik

 

- Pada bait kedua, Nadin menggambarkan perasaan takut dari orang-orang sebelum ia menjalin hubungan dengan kekasihnya.

- Pada bait ketiga, ia berbicara tentang usaha mencintai dan menghargai diri sendiri.

- Dalam bait terakhir, Nadin menggunakan simbolik dan kiasan mendalam, membuat setiap kata berkesan di benak pendengar.

 

Kata "perempuan gila" di baris pertama mengacu pada perempuan yang tidak bisa mengatur emosi dan dirinya sendiri.

 

19.  Judul: Representasi Makna Pesan Nilai-Nilai Motivasi Dalam Album “For All”

Penulis: Arsidipta F. Lingga

Tanggal: 2011

https://core.ac.uk/download/pdf/229049613.pdf

Tujuan penelitian ini adalah memahami makna motivasi dalam lirik-lirik lagu di album "For All" karya Bondan Prakoso & Fade 2 Black. Penelitian ini menggunakan metode semiotika untuk menganalisis nilai-nilai motivasi dalam lirik lagu-lagu tersebut. Musik digunakan oleh para musisi untuk menyampaikan ide, gagasan, atau pengalaman. Musik juga berfungsi sebagai media komunikasi dan ekspresi diri. Penelitian ini menggunakan metode semiotika dari Ferdinand de Saussure, yang menyatakan bahwa makna tidak bisa dilihat secara individual.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna motivasi dalam lirik lagu di album "For All" dan menunjukkan bahwa musik bisa menjadi alat komunikasi yang kuat untuk menyampaikan pesan motivasi kepada pendengar.

 

20.  Judul: Freedom of Expression in Music: Controversial Song Lyrics that Challenge Social Norms

Penulis: Amrina Ramadhani; Kasiyan

Tanggal: 2024

Freedom of Expression in Music: Controversial Song Lyrics that Challenge Social Norms | Ramadhani | International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding (ijmmu.com)

Kebebasan berekspresi adalah salah satu hak asasi manusia. Lirik lagu bisa menjadi cara bagi musisi untuk menyampaikan perasaan mereka. Karena musik itu universal, pendengar yang memiliki pikiran dan perasaan yang sama dengan musisi dapat memahami makna lagunya. Musisi dapat menggunakan kemampuan mereka menulis lirik untuk menyentuh hati dan relevan dengan pendengarnya. Namun, tidak hanya musik dengan lirik yang menyentuh dan motivasional yang ada, banyak juga musik dengan lirik kontroversial yang melawan norma, seperti kata-kata kasar, kekerasan, seks bebas, narkoba, dan lain-lain. Artikel ini, dengan metode studi literatur, menganalisis kompleksitas lirik lagu yang mengandung konten eksplisit yang tidak sesuai norma dan kebebasan berekspresi sebagai hak asasi manusia. Musik dengan konten kontroversial dapat memprovokasi dan mempengaruhi pendengarnya jika didengar terus-menerus. Perlu kebijaksanaan dalam menyiarkan atau mendengarkan lagu-lagu ini karena musik dengan konten kontroversial masih bisa diputar di beberapa negara.

Manusia memiliki kompleksitas yang membedakannya dari makhluk hidup lain. Musik tidak hanya mengandung melodi atau ritme, tetapi juga lirik. Karena musik adalah hasil ekspresi diri seseorang, musik bisa menjadi validasi bagi pendengar yang memiliki perasaan atau pemikiran yang sama, sehingga pendengar merasa tidak sendirian dan merasa dimengerti. Kompleksitas emosi manusia menghasilkan berbagai karya seni, termasuk lirik lagu. Selain lirik yang positif, banyak lagu yang mengandung konten kontroversial seperti kata-kata kasar, kekerasan, kejahatan, narkoba, seks, atau bahasa eksplisit. Lirik lagu yang eksplisit sering memicu kontroversi karena dianggap melawan norma sosial. Lirik lagu dengan konten eksplisit bisa mempengaruhi pendengar, tergantung bagaimana seseorang mendengarnya. Remaja yang sering mendengarkan musik dengan tema eksplisit bisa terpengaruh dalam pemikiran dan tindakan mereka sehingga bertentangan dengan norma sosial. Kebebasan berekspresi bisa diwujudkan dalam bentuk buku, tulisan, atau seni seperti lukisan, tari, atau musik. Musik bisa mempengaruhi pendengar; musik lembut bisa membuat perasaan lembut, atau musik dengan ritme cepat bisa membuat bersemangat. Lirik lagu juga bisa menambah atau memperkuat pemikiran pendengar. Lagu dengan tema kritik sosial, meskipun sering dianggap kontroversial dan ditentang pemerintah, sebenarnya konstruktif karena menyampaikan kekurangan pemerintah, sehingga jika pemerintah peduli pada kemajuan negara, lagu tersebut bisa menjadi referensi dalam memperbaiki masalah dalam negeri. Namun, lagu-lagu bertema kontroversial tidak hanya berfokus pada perbaikan, tetapi juga banyak yang bersifat merusak.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Musik Vidio right here by Keshi dengan teori Semiotika Roland Barthes

  Abstrak Video musik, umumnya disebut dengan istilah video klip, adalah  video  yang mendampingi alunan  lagu  atau  album  yang dibuat untuk promosi atau nilai artistik music. right here menjadi salah satu lagu terpopuler yang dirilis oleh keshi. Lagu ini juga sudah didengar sebanyak 131 juta kali di Spotify dan Music Videonya sudah ditoton sebanyak 14 juta kali di Youtube. Penelitian  ini  menggunakan  teori  semiotika  Roland  Barthes  guna membedah  tanda-tanda menggunakan  sistem  denotasi,  konotasi  dan  mitos. Metode  penelitian  yang digunakan  yaitu  pendekatan  kualitatif  yang  bersifat  deskriptif. Hasil dari penelitian ini mencari tahu apa yang berusaha disampaikan dalam scene yang ada didalam music video tersebut. Pendahuluan Ketika berbicara musik, ...

The Black Swan

“Perhaps the wise one is the one who knows that he cannot see things far away.” (Bisa jadi, orang bijak adalah orang yang tidak tahu bahwa dia tidak dapat melihat hal-hal yang jauh di luar pandangannya.) -Nassim Nicholas Taleb- Apakah kalian percaya bahwa angsa selalu berwarna putih? Kepercayaan ini ada sampai salah seorang penjelajah dari Belanda Willom de Vlamingh, menemukan angsa hitam untuk pertamakali di bagian barat Australia pada tahun 1697. Kejadian yang tidak dapat diperdiksi yang melampaui ekspetasi yang diperkirakan atau diharapkan dari suatu peristiwa dan mempunyai dampak besar bagi manusia. Kejadian tersebut kemudian disebut dengan Black Swan Theory. Istilah black swan atau angsa hitam sendiri berasal dari pribahasa Latin, “rara avis in terris nigroque simillima cygno” atau “suatu burung yang langka, seperti angsa hitam”. Teori ini pertama kali dipopulerkan oleh seorang ahli statistic dan peneliti dari Amerika Serikat yang berfokus pada keacakan, peluan...