1. Judul: Themes In The Son g Lyrics Bandaids Mini
Album By Keshi And Its Contribution To Poetry Teaching
Penulis:
Khuzaimatus Sa’adah, Indri Kustantinah, Nur Hidayat
Tanggal:
29/11/2023
Dari mengkaji jurnal ini, kita
bisa mengetahui bagaimana musik R&B dapat mempunyai makna yang dalam dan
bisa menjadi kontribusi pada puisi. Terutama lagu-lagu dari mini Album Bandaids
milik keshi, tema-tema yang dibawakan pada mini tersebut sangat beragam,
diantaranya ada tema utama dan sub tema. Tema utama tersebut yaitu pesan yang
terangkum secara keseluruhan dari sebuah lagu atau cerita yang bersifat
simpulan dan dapat menggambarkan makna yang terkandung dalam lagu tersebut atau
isi yang terkandung dalam cerita tersebut. Disebutkan juga bahwa tim utama
merupakan pengendali gagasan dalam sebuah karya sastra. Kemudian, peneliti
menemukan lima tema utama dalam mini Album Bandaids milik keshi. keshi
memasukkan beberapa macam tema dalam lagunya. Ada lima macam tema yang
ditemukan peneliti dalam mini Album Bandaids milik keshi. yang pertama adalah
Tema cinta, yaitu ditandai dengan tekad keshi untuk terus menunjukkan cinta
yang tetap ada meski hubungan mereka telah berakhir. Kemudian dilanjutkan
dengan tema patah hati. Begitu pula dengan penambahan tema kesedihan menambah
gambaran situasi yang coba digambarkan oleh pencipta lagu saat sedang mengalami
putus cinta, mati rasa karena patah hati, yang sejajar dengan ritme lagu yang melancholic
rhythm itulah yang coba dijelaskan dalam deskripsi. setiap lirik di setiap lagu
di album ini. Hal ini didukung dan diperkuat dengan tema depresi dan kesepian
ditambah keterpurukan yang diterjemahkan dalam lirik yang indah dan menyentuh.
Dari analisa di jurnal tersebut kita mendapatkan kesimpulan bahwa setiap orang
mempunyai dan mengalami masalah hatinya masing-masing. Setiap orang juga
mempunyai caranya masing-masing dalam menyelesaikan setiap konflik yang terjadi
dalam hidupnya. Move on setelah mengalami patah hati akibat putus cinta memang
tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun setiap permasalahan pasti ada
jalan keluarnya.
Teori
Gill digunakan untuk membahas temama utama dan jenis-jenis tema dalam lirik
lagu, pendekatan dan metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan data sekunder dan tiga alur yaitu (1) reduksi data, (2)
penyajian data, dan (3) pengungkapan kesimpulan. Dalam teori Gill (1995),
peneliti menggunakan tiga cara untuk mengidentifikasi tema utama, yaitu judul
yang dipilih oleh penulis lagu untuk menyampaikan pesan utama kepada audiens
tentang musik; ketertarikan karakter dalam perkembangan moral dan psikologis
tercermin dari bagaimana mereka mengembangkan, mengubah, dan sampai pada
kesimpulan mereka sendiri; simbol yang berulang atau yang digunakan pada
periode yang penting dapat mengkomunikasikan topik utama lagu.
2. Judul: Beats to Relax/Study To: Contradiction
and Paradox in Lofi Hip Hop
Penulis:
Emma Winston, & Laurence Saywood
Tanggal:
24/12/2019
View
of Beats to Relax/Study To: Contradiction and Paradox in Lofi Hip Hop
(iaspmjournal.net)
Artikel ini menjelaskan bagaimana
penyelidikan pendahuluan terhadap genre Lofi
tersebut, dan diharapkan dapat menginspirasi penelitian lebih lanjut dan
mungkin mempertanyakan tren yang ada dalam analisis genre musik
“internet-born”, yang, sebagaimana dicatat oleh Adam Harper (2017), sering kali
menekankan pada dampak degeneratif teknologi digital. Artikel juga secara
singkat mendefinisikan lofi hip hop secara gaya dan estetis, sebelum
mengeksplorasi hubungan kontradiktifnya dengan nostalgia.dan kemudian mempertimbangkan
mediasi dan penerimaan genre ini dalam kaitannya dengan hubungan partisipannya
dengan kondisi material kapitalisme akhir. Kemudian artikel ini menyimpulkan bahwa lofi hip hop dicirikan
oleh serangkaian paradoks kompleks yang dinavigasi dengan mudah oleh para
pendengarnya, menyoroti pergeseran realitas sehari-hari di kalangan generasi
muda yang menganggap internet sosial hanyalah bagian dari kehidupan biasa. Artikel ini juga lebih seperti pengantar
daripada analisis dalam-dan-luar tentang genre lo-fi hip hop. Untuk memahami
genre ini lebih dalam, penting untuk melakukan penelitian yang lebih
menyeluruh, termasuk wawancara langsung, analisis musik yang lebih mendetail,
dan menyelidiki asal-usul sampel musiknya, terutama terkait dengan popularitas
piringan hitam dan rekaman analog. Selain itu, kita juga harus memperhitungkan
masalah hak cipta dan penggunaan wajar, terutama di era di mana teknologi
otomatis mendeteksi sampel di platform online seperti YouTube.
Selain
itu, kita perlu meneliti bagaimana lo-fi hip hop terkait dengan nostalgia dan
bagaimana industri musik memanfaatkannya. Hubungan kompleks ini adalah area
yang masih perlu dipelajari lebih dalam, tapi topiknya cukup luas untuk dibahas
secara terperinci.
Saya
berpendapat bahwa lo-fi hip hop memiliki nilai musikal dan teoritis yang
penting. Saya mendorong para ahli musik dan peneliti untuk melihatnya dengan
serius. Genre ini bisa menjadi tantangan bagi tren analisis musik saat ini. Ada
argumen bahwa dalam dunia studi musik online, seringkali kita lebih fokus pada
aspek negatif teknologi digital. Namun, lo-fi hip hop menawarkan pendekatan
yang berbeda, lebih santai, yang mungkin terkait dengan nostalgia dan refleksi
yang lebih positif.
Saya
percaya bahwa lo-fi hip hop menawarkan cara pandang yang berbeda. Genre ini
lahir dari tekanan sosial dan ekonomi, tetapi juga merupakan bentuk pelarian
dari tekanan tersebut. Ini bukan hanya tentang nostalgia, tetapi juga tentang
kehilangan yang dirasakan secara personal. Bagi banyak produser dan
pendengarnya, teknologi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari mereka,
bukanlah sesuatu yang asing. Jadi, melihatnya sebagai kemunduran mungkin tidak
sepenuhnya akurat.
3. Judul: REPRESENTASI IMPERIALISME BUDAYA DALAM
VIDEO MUSIK BTS “DYNAMITE” (KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)
Penulis:
Ratu Nadya Wahyuningratna, & , Ratu Laura M.B.P
Tanggal:
Januari 2022
Artikel
ini mengkaji beberapa scene dari video clip BTS Dynamite yang diunggah oleh
akun Youtube Bighit Labels (akun resmi Bighit Entertainment Korea Selatan) ini
dan menelaah menggunakan Semiotika Roland Barthes untuk mencari tahu
representasi budaya barat dari segi visual dan lirik. Di artikel juga menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode analisis Semiotika Roland Barthes.
Penelitian kualitatif ialah penelitian riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna.
Sedangkan metode analisis semiotika Roland Barthes digunakan untuk mengetahui
secara detail representasi imperialisme budaya direpresentasikan dalam Video
Clip BTS berjudul Dynamite, di mana proses pembentukan makna oleh semiotika
bersifat intensional dan memiliki motivasi.
Melalui video musik Dynamite
dengan menggunakan kajian semiotika Roland Barthes, diketahui adanya
unsur-unsur budaya Inggris, Amerika Serikat, dan juga Korea Selatan. Meskipun
ada unsur budaya Inggris dan Amerika Serikat, BTS dan gaya khasnya tetap menjadi
unsur utama yang ingin dilihat oleh masyarakat di seluruh dunia. Hal ini dapat
dikaitkan dengan imperialisme media yang ternyata tidak lagi didominasi oleh
Amerika Serikat, akan tetapi Koreanisasi sebagai bentuk baru dari imperialisme
budaya. Lebih lanjut, gabungan beberapa unsur budaya dalam video musik tersebut
juga dapat dikatakan sebagai hibriditas Budaya yang mana antusisme masyarakat
khususnya orang Asia terhadap K-pop tergolong tinggi sebab budaya Amerika
Serikat terlalu asing, sementara budaya Korea lebih dekat dengan nilai,
pengalaman temporal, dan sejarahnya.
Menyoroti salah satu
"produk" dari kebudayaan Korea Selatan yaitu K-Pop tak lepas dari
gambaran musik yang easy listening, lirik yang catchy, aksi panggung yang
menawan sampai video musiknya yang digarap sangat memukau. Negara yang terkenal
dengan makanan khasnya yaitu kimchi ini nampaknya tidak pernah main-main dalam
mempromosikan music K-Pop yang sudah menjadi kebanggaan bagi mereka.
Digarap oleh seniman musik barat
ternama seperti David Stewart dan Jessica Agombar, lagu ini menampilkan elemen
hip-hop funk, soul dan disco-pop yang sangat catchy. Dengan visual yang menarik
dan lirik yang mudah diingat, penulis tertarik untuk menelaah secara lebih jauh
bagaimana kedua aspek ini merepresentasikan impesialisme budaya dari video
musik Dynamite melalui kajian semiotika Roland Barthes.
Media adalah alat untuk
menyebarkan budaya. Saat ini, YouTube menjadi media baru yang efektif dan
populer di kalangan musisi untuk menyebarkan karya mereka. Salah satu grup
musik yang menggunakan YouTube untuk menyebarkan karyanya adalah BTS. Grup dari
Korea Selatan ini berhasil mendapatkan lebih dari satu miliar penonton untuk
video musik mereka yang berjudul Dynamite.
Dengan
menggunakan analisis semiotika Roland Barthes pada video musik Dynamite,
ditemukan unsur-unsur budaya Inggris, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
Meskipun ada unsur budaya Inggris dan Amerika Serikat, BTS dengan gaya khasnya
tetap menjadi daya tarik utama bagi penonton di seluruh dunia. Hal ini
menunjukkan bahwa imperialisme media tidak lagi didominasi oleh Amerika
Serikat, tetapi juga oleh Koreanisasi sebagai bentuk baru dari imperialisme
budaya. Selain itu, gabungan berbagai unsur budaya dalam video musik tersebut
bisa disebut sebagai hibriditas budaya. Antusiasme masyarakat, terutama di
Asia, terhadap K-pop tinggi karena budaya Amerika Serikat terlalu asing,
sedangkan budaya Korea lebih dekat dengan nilai, pengalaman, dan sejarah
mereka.
4. Judul: ANALISIS MAKNA MOTIVASI DALAM LAGU
TSUGI NO SEASON JKT48
Penulis:
Oktaviandi Bertua Pardede, Elsa Feronika Br Sembiring, Olynnesia Esther
Silalahi, & Jainal B. Togatorop
Tanggal:
30/12/2023
ANALISIS
MAKNA MOTIVASI DALAM LAGU TSUGI NO SEASON JKT48 | Jurnal Basataka (JBT)
(uniba-bpn.ac.id)
Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan mengumpulkan dan
menganalisis makna setiap kalimat dalam lirik lagu Tsugi No Season. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa lirik lagu Tsugi No Season berbicara tentang
harapan di masa depan yang harus dilanjutkan oleh generasi berikutnya. Lirik
dan genre musiknya memberikan semangat bagi pendengar. Semangat dan motivasi
dari lirik ini juga dirasakan oleh para penikmat lagu.
Menurut
KBBI edisi V, musik adalah seni yang terdiri dari nada atau suara yang
menciptakan kesatuan. Musik memiliki unsur seperti irama, melodi, harmoni,
lirik, dan gaya musik. Ada berbagai jenis lagu seperti klasik, pop, jazz, dan
rock, yang bisa mempengaruhi suasana hati pendengar. Contohnya, lagu rock dapat
membuat kita semangat karena nada dan ketukannya yang dinamis.
Jenis
musik ini sering kita dengarkan melalui berbagai platform musik. Lagu JKT48
sering mengadopsi lagu dari AKB48 yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,
seperti lagu Tsugi No Season atau Musim Yang Selanjutnya. Lagu ini menceritakan
tentang generasi yang memperjuangkan mimpi-mimpi mereka, terlihat dari liriknya
yang mirip dengan puisi dan sulit diartikan.
Penelitian
ini juga penting dalam studi bahasa karena membantu siswa memahami penggunaan
bahasa dalam lirik lagu. Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Rahmad Hidayat
yang menganalisis makna motivasi pada lirik lagu "Laskar Pelangi"
karya Nidji, yang menunjukkan pesan motivasi dalam meraih mimpi.
Berdasarkan
latar belakang tersebut, penelitian ini fokus pada makna motivasi dalam lagu
Tsugi No Season. Lagu ini memiliki pesan motivasi bagi seseorang atau generasi
dalam meraih mimpi-mimpinya.
Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian perpustakaan. Penelitian
perpustakaan memiliki arti yaitu peneliti mengumpulkan data dari buku sastra maupun
dari buku-buku non sastra mainnya dan menggunakan cara membaca karya sastra
tersebut serta mengumpulkan data secara terperinci. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, karena objek penelitiannya adalah sebuah lagu. Sugiyono
(2005:14) mengatakan “Data kualitatif adalaha data yang berbentuk kata,
kalimat, skema, dan gambar”. Penelitian ini datanya berupa kata atau kalimat
bukan dalam bentuk angka.
Setelah
melakukan penelitian, dapat disimpulkan bahwa lagu Tsugi No Season memiliki
makna motivasi didalamnya. Dari liriknya dapat dilihat bahwa lagu tersebut
membangkitkan para pendengarnya untuk dapat meraih mimpi[1]mimpinya.
Meskipun dalam hidup akan terjadi yang namanya perubahan. Lagu Tsugi No Season
juga mengajarkan bahwa hidup setiap orang berbeda-beda dan jalan yang dilalui
untuk meraih mimpinya pasti memiliki kesulitannya sendiri. Makna lain dari lagu
ini adalah kehidupan yang pastinya akan mengalami regenerasi. Disetiap
kelahiran akan selalu juga dibarengi dengan yang namanya kematian. Sehingga
peneliti dapat menyimpulkan bahwa lagu ini sangat bagus karena maknanya. Lagu
Tsugi No Season juga menjadi salah satu lagu yang dapat membangkitkan semangat.
Hal ini diperkuat dengan hasil dari kuisioner melalui google form dengan
beberapa responden. Para responden bersepakat bahwa lagu ini adalah lagu yang
mampu membuat mereka bersemangat. Jadi penelitian ini relevan dengan hasil yang
dicari atau diteliti oleh peneliti. Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, maka
peneliti ingin menyampaikan saran bagi para pembaca bahwa hasil penelitian ini
sebagai penikmat musik dan lagu seharusnya mulai cerdas dalam memilih lagu -
lagu yang memiliki kualitas dalam lirik lagunya.
5. Judul: ANALISIS SEMIOTIKA VIDEO MUSIK 7WOL 7IL
“ONE OF THESE NIGHT” OLEH GRUP RED VELVET
Penulis:
Selsa Fitri Oviani, & Nanda Nini Anggalih
Tanggal:
31/1/2023
Video
musik umumnya digunakan sebagai promosi dengan konsep sesuai lagu, tetapi ada
juga yang menggunakannya untuk mengenang kejadian. Contohnya, grup Red Velvet
merilis video musik "7 wol 7 il (One of These Nights)" untuk
mengenang insiden tenggelamnya kapal Sewol.
Penelitian
ini bertujuan menganalisis dan memahami makna dalam video musik tersebut serta
melihat hubungan antara visual dan musik. Metode yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif dengan empat tahap: deskriptif, analisis formal,
interpretasi, dan evaluasi, menggunakan teori Peirce untuk interpretasi.
Hasil
penelitian menunjukkan banyak objek visual dalam video musik, seperti cermin,
perahu, dan gestur, yang berkaitan langsung dengan insiden tenggelamnya kapal
Sewol serta budaya Korea Selatan seperti Chilseok.
Hallyu
dimulai dari hiburan seperti drama, musik, dan acara ragam, yang dikemas dengan
budaya lokal. Pada tahun 2013-2017, pemerintah Korea Selatan menyusun daftar
hitam seniman, penulis, dan jurnalis progresif yang dianggap mengancam
pemerintah.
Topik
terkait tragedi Sewol yang diangkat Red Velvet sangat sensitif. Insiden ini
adalah bencana besar akibat kelalaian manusia, seperti keterlambatan respons
awal, kapten dan awak kapal yang tidak bertanggung jawab, serta penjaga pantai
yang pasif.
Penelitian
ini menemukan bahwa objek visual dalam video musik seperti baju, sepatu, lilin,
dan hotel merepresentasikan korban jiwa. Penelitian ini menunjukkan bahwa
ketimpangan sosial di Indonesia nyata, diperkuat dengan masalah kelaparan,
kemiskinan, pekerja anak, kriminalitas, dan oligarki.
Penelitian
akan menganalisis dan memahami makna dalam video musik "7 wol 7 il (One of
These Nights)" oleh Red Velvet untuk mengetahui hubungan antara tanda
visual dan musik menggunakan teori semiotika Peirce dengan model triadik:
Representamen (T), Interpretant (I), dan Object (O). Metode yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif.
Metode
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan deskriptif
kualitatif. Menurut Sani, Manurung, Suswanto, dan Sudirman (2018) tujuan dari
metode kualitatif untuk mengungkap fenomena serta memahami maksud dibalik
fenomena tersebut sedangkan memaparkan secara detail objek yang diamati.
Penelitian ini terdiri dari dua sumber berupa data primer dan data sekunder.
Data primer didapatkan dari dokumentasi video musik “7 wol 7 il (One of These
Night)” pada kanal Youtube SMTown dengan cara mengambil tangkapan layar pada
video musik tersebut, sedangkan data sekunder didapatkan dari buku, jurnal,
film, kajian dan sumber ilmiah lain yang relevan. Setelah data terkumpul, data
disortir untuk menuju tahapan analisis sistematis menggunakan teknik analisis
tinjauan desain.
Berdasarkan
analisis yang telah dilakukan dengan metode semiotika peirce pada video musik
“7 wol 7 il (One of These Night)” oleh grup Red Velvet, elemen visual yang
menggambarkan sebelum, sesaat, dan sesudah, insiden kapal karam dengan
menyajikan sudut pandang orang pertama dengan tiap anggota memerankan karakter
yang berbeda yakni orang tua korban, korban jiwa, korban selamat disertai
bagaimana perasaan seorang musisi ketika membawakan lagu yang memiliki makna
mendalam.. Elemen audio bernuansa kelam dapat menghasilkan persepsi penikmatnya
tentang insiden tenggelamnya kapal Sewol tahun 2014 lalu. sehingga para
penikmat video musik dapat memahami bagaimana insiden Sewol berbekas bagi
sebagian orang.
6. Judul: KAJIAN SEMIOTIKA VIDEO MUSIK BERJUDUL
INSTAGRAM OLEH DEAN
Penulis:
Ira Wijayanti, & Meirina Lani Anggapuspa
Tanggal:
6/8/2020
Video
musik "Instagram" menggambarkan dampak kecanduan media sosial,
terutama Instagram, yang bisa menurunkan kesehatan mental dan menyebabkan
masalah psikologis, terutama pada remaja.
Berbeda
dengan video musik K-Pop lainnya di Korea Selatan, video musik
"Instagram" menggunakan pendekatan emosional dengan simbol dan ikon
yang memiliki pesan tertentu.
Penelitian
semiotika dalam video musik ini menggunakan teori desain dan paradigma
konstruktif untuk memahami tanda-tanda yang ada, mengaitkannya dengan dampak
negatif media sosial yang berlebihan pada remaja.
Selain
YouTube, Instagram adalah platform lain yang memungkinkan pertukaran informasi
cepat melalui foto dan video pendek. Pengguna media sosial sering merasa tidak
puas dengan diri sendiri dan berusaha mencapai standar yang dilihat dari orang
lain.
Korean
Pop atau K-Pop, diterima sebagai genre musik baru di banyak negara karena
berbeda dengan musik hip-hop Barat. Dean, penyanyi R&B dan hip-hop dari
Korea Selatan, mengajak pendengarnya memahami kecanduan media sosial melalui
video musik "Instagram" yang menyoroti perilaku pengguna Instagram
terhadap kelompok sosial mereka.
Video
musik "Instagram" berbeda dari video musik K-Pop pada umumnya yang
cenderung penuh warna dan ramai. Video musik ini menampilkan visualisasi yang
unik dan baru di Korea Selatan.
Penelitian
ini menggunakan teori semiotika untuk menganalisis makna dalam video musik
berdasarkan paradigma konstruktivis, menghubungkannya dengan fenomena sosial
saat ini. Analisis ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak
bijak dapat berdampak negatif pada kesehatan mental remaja dan produktivitas
mereka, serta menyebabkan masalah psikologis.
Teori
semiotika digunakan untuk mengkaji tanda-tanda dalam video musik
"Instagram" dan mengungkap bahasa visual yang terkandung di dalamnya.
7. Judul: Makna Pesan Lagu “Pilu
Membiru”,“Rehat”DAN“SULUNG”Karya Kunto Aji (Analisis Semiotik Ferdinand de
Saussure)
Penulis:
Pita Sari
Tanggal:
juli 2022
Penelitian
ini menggunakan teori semiotik Ferdinand de Saussure untuk mengungkap makna dan
pesan dari lirik lagu "Pilu Membiru," "Rehat," dan
"Sulung" karya Kunto Aji. Penelitian ini berfokus pada Kunto Aji
sebagai penyanyi dan menggunakan analisis kualitatif untuk mengumpulkan data
dari lirik lagu sesuai teori Saussure. Tujuannya adalah memberikan gambaran
makna pesan yang terkandung dalam lirik lagu tersebut.
Ketiga
lagu ini menggunakan pola berulang untuk menanamkan makna lirik ke dalam alam
bawah sadar pendengar. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ketiga
lagu dalam album "Mantra Mantra" memiliki pesan untuk tidak menyerah
dalam hidup dan selalu berpikir positif.
Musik
mencerminkan realitas kehidupan masyarakat. Melalui lirik lagu, pencipta bisa
menyampaikan berbagai pesan dengan tema tertentu. Setiap lirik atau musik
memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada pendengarnya. Perkembangan musik
yang pesat juga terlihat di Indonesia dengan banyaknya inovasi musik baru, baik
tradisional maupun kontemporer.
Musik
pop adalah musik yang mudah didengarkan tanpa perlu perhatian khusus. Kunto Aji
Wibisono, yang dikenal dengan nama panggung Kunto Aji, adalah salah satu
penyanyi pop yang memberikan warna baru pada musik pop Indonesia. Peneliti
tertarik pada lirik lagu Kunto Aji karena liriknya bisa menyentuh hati orang
yang sedang mengalami luka batin atau masalah mental.
Penanda
dalam semiotik adalah bunyi atau tulisan yang bermakna. Jadi, penanda adalah
aspek material dari bahasa: apa yang dikatakan atau didengar, dan apa yang
ditulis atau dibaca.
8. Judul: MAKNA LIRIK LAGU STEP BACK KARYA GOT
THE BEAT (Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Lirik Lagu Kpop)
Penulis:
Umayah; Drs. Buddy Riyanto, M.Si; & Andri Astuti Intisari, S.Sos,. M.I.Kom
https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/sldrts/article/download/7903/4847
Masalah
dalam lirik lagu bisa muncul karena kesalahpahaman atau perbedaan interpretasi
di antara pendengar. Penelitian ini berjudul "Makna Lirik Lagu Step Back
Karya Got The Beat (Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Lirik Lagu
Kpop)" dan bertujuan untuk menjelaskan makna lirik lagu "Step
Back" oleh GOT The Beat. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran umum
tentang makna yang terkandung dalam lirik tersebut.
Hasil
analisis menunjukkan bahwa lirik lagu ini menggambarkan seseorang yang ingin
orang lain menjauh karena merasa terganggu dan ingin melindungi hubungannya
dari ancaman orang lain. Kesimpulannya, lirik lagu tersebut mengisahkan tentang
seseorang yang ingin menjaga hubungannya dari orang lain yang mencoba merebut
kekasihnya.
Musik
adalah cara berkomunikasi melalui suara dan melodi, yang menyampaikan pesan
dengan unik. Lirik lagu ini menyampaikan pesan tentang seorang wanita dengan
harga diri tinggi yang mencintai kekasihnya. Namun, lirik ini menimbulkan
kontroversi dan kritik karena dianggap merendahkan wanita dan misoginis.
Beberapa pendengar menganggap liriknya menjatuhkan wanita lain dan
mengunggulkan lelaki (kekasihnya).
Penelitian
ini menggunakan analisis semiotika untuk menemukan makna denotasi, konotasi,
dan mitos dalam lirik lagu "Step Back". Lagu ini dipilih karena
liriknya menimbulkan kontroversi dan kritik dari netizen.
Metode
penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis semiotika untuk
menginterpretasikan tanda atau teks dalam lirik lagu. Makna konotasi dari lirik
ini menunjukkan seseorang merasa terganggu oleh kehadiran orang lain yang
mencoba masuk ke dalam hidupnya, sehingga dia menyuruh orang tersebut untuk
pergi. Contohnya, dalam lirik "Kamu harus mundur, kamu pikir siapa yang
kamu lihat," seseorang mencoba membuat orang lain menjauh.
9. Judul: ANALISIS STRUKTUR MUSIK DAN MAKNA LAGU
SIKSIK SIBATU MANIKKAM YANG DIBAWAKAN OLEH GRUP MUSIK JAMRUD
Penulis:
Marbun, Fino Harja
Tanggal:
30/9/2020
Dalam penelitian ini, penulis
membahas lagu "Siksik Sibatu Manikkam" versi asli dan versi yang
dibawakan oleh Jamrud, serta makna dari lagu tersebut. Lagu ini memiliki ciri
khas aransemen rock dan berasal dari Sumatera Utara, khususnya daerah Batak.
Aransemen
berarti pengubahan lagu sesuai dengan komposisi yang diinginkan, mengangkat
lagu dari satu jenis ke jenis lain. Perkembangan zaman mempengaruhi musik
populer Batak Toba, yang menggabungkan musik tradisional Batak Toba dengan
musik Barat melalui lembaga gereja. Musik populer Batak Toba berkembang di
masyarakat Batak Toba, dengan lirik dalam bahasa Batak Toba dan perpaduan musik
tradisional dan musik Barat seperti Pop, Rock, Jazz, R&B, Blues, Reggae,
dan Dangdut.
Saat
ini, musik populer Batak Toba cenderung menggunakan tangga nada diatonik Barat
dengan lirik dalam bahasa Batak Toba, menggabungkan musik tradisional dan musik
Barat. Tidak diketahui kapan lagu "Siksik Sibatu Manikkam" pertama
kali diciptakan atau siapa penciptanya, sehingga lagu ini dianggap anonim atau
NN (No Name).
Lagu
"Siksik Sibatu Manikkam" versi Jamrud penuh dengan makna. Penulis
menggunakan kajian semiotika untuk menjelaskan makna yang tersirat dan terpapar
dalam lagu tersebut. Hubungan antara tanda dan makna dalam lagu ini didasarkan
pada kesepakatan budaya Batak Toba.
Penulis
menganalisis data dengan membagi lirik menjadi beberapa bagian dan menggunakan
teori semiotika untuk setiap bagian. Alasan penelitian ini adalah karena banyak
pecinta musik menikmati lagu tanpa memahami makna liriknya. Dengan menganalisis
lagu "Siksik Sibatu Manikkam" sebagai karya musik modern, penulis
berharap dapat meningkatkan apresiasi masyarakat, terutama anak muda dan
akademisi, terhadap musik pop daerah Batak Toba.
10. Judul: PENGARUH MUSIK TERHADAP KENYAMANAN
MEMBACA MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
Penulis:
Nico Waas, Drs. Hari Martopo, M, Sn., & Dr. Y. Edhi Susilo, S.Mus.,M.Hum.
Tanggal:
2017
http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/1733
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa musik memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap kenyamanan membaca di perpustakaan ISI Yogyakarta. Namun, ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan oleh penulis.
Perpustakaan digital adalah koleksi data multimedia
besar yang diatur dengan perangkat manajemen informasi, memungkinkan data
ditampilkan sebagai informasi dan pengetahuan yang berguna dalam berbagai
konteks sosial dan organisasi. Untuk mencapai tujuan ini, peneliti harus
mempertimbangkan teknologi dalam konteks lokal, sosial, hukum, dan ekonomi,
serta mendapatkan masukan dari pengguna dalam setiap tahap desain dan
pengembangan teknologi.
Irama musik mempengaruhi gerakan fisik dan bisa
memberikan efek psikologis, seperti perubahan detak jantung yang merespon tempo
musik. Musik cepat membuat detak jantung cepat, begitu pula sebaliknya. Musik
dapat menyemangati jiwa yang lelah dan cemas. Musik lembut seperti karya
Beethoven dan Mozart bisa membuat suasana lebih rileks. Musik di perpustakaan
menciptakan lingkungan yang berbeda.
Metode penelitian ini disebut kualitatif atau
naturalistik karena dilakukan dalam kondisi alami (natural setting). Metode ini
juga disebut etnografi karena awalnya banyak digunakan untuk penelitian
antropologi budaya. Metode kualitatif mengumpulkan dan menganalisis data secara
kualitatif.
Objek penelitian kualitatif adalah kondisi alamiah
(natural setting), sehingga sering disebut metode naturalistik. UPT
Perpustakaan ISI Yogyakarta adalah perpustakaan pendidikan tinggi seni.
11. Judul: PERAN MENDENGARKAN MUSIK SEBAGAI SELF
HEALING DALAM PENURUNAN STRES PADA PENYINTAS COVID-19 DI SURABAYA
Penulis:
Dhamoo Aldamma Firmansyah, & Lucky Abrorry, Mr
Tanggal:
15/7/2023
Musik
menjadi kebutuhan manusia. Dengan musik, kita bisa merasa lebih tenang karena
musik dapat menghibur dan menenangkan hati. Musik merangsang perasaan bahagia
yang dikirimkan ke otak dan diikuti oleh detak jantung yang menyesuaikan ritme
musik, menciptakan perasaan nyaman. Tingkat stres setiap orang berbeda-beda.
Tabel
1: Efektivitas Mendengarkan Musik Berdasarkan Usia dan Kategori Infeksi
Hasil
dari kuesioner menunjukkan efektivitas musik terhadap ketenangan berdasarkan
usia dan kategori infeksi.
-
Usia 21-25 tahun dengan kategori gejala infeksi ringan menunjukkan hasil
terbanyak dengan 36 orang merasa musik efektif dari total 96 responden.
Tabel
2: Efektivitas Berdasarkan Jenis Musik
Efektivitas
musik juga dianalisis berdasarkan jenis musik:
-
Musik Pop dipilih oleh 17 dari 31 orang sebagai sangat efektif.
-
Musik Klasik dipilih oleh 11 dari 31 orang sebagai sangat efektif.
-
Musik Jazz dipilih oleh 10 dari 31 orang sebagai sangat efektif.
-
Musik Rock dipilih oleh 9 dari 31 orang sebagai sangat efektif.
Untuk
kategori efektif, musik Pop paling banyak dipilih oleh responden (59 dari 96
orang). Disusul oleh musik Dangdut (26 dari 96), Jazz (22 dari 96), dan R&B
(21 dari 96). Musik EDM dan Musik Instrumental dipilih masing-masing oleh 20
dari 96 responden sebagai efektif.
Dari
penelitian yang sudah dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat peran
mendengarkan musik sebagai self healing dalam penurunan stres pada penyintas
Covid-19 di Surabaya. Peneliti menemukan bahwa sebanyak 66,7% subjek merasa
mendengarakan musik efektif dalam menurunkan stres lalu sebanyak 21,5% subjek
merasa mendengarkan musik sangat efektif dalam menurunkan stres. Sedangkan yang
merasa kuran efektif sebanyak 9,7% dari sampel dan 2,1% merasas tidak efektif.
Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan penelitian eksperimen untuk
mengkaji tingkatan stres sebelum dilakukan intervensi serta sesudah dilakukan
intervensi, selain itu dapat dikaji lebih dalam lagi seberapa signifikan peran
terapi musik sebagai self healing terhadap stres.
12. Judul: KAJIAN VISUAL VIDEO MUSIK BTS
MENGGUNAKAN TEORI SEMIOTIKA
Penulis:
Jennifer Gordon, Listia Natadjaja, & Rika Febriani
Tanggal:
2020
Penelitian
menunjukkan bahwa visualisasi barat dalam video musik BTS membantu mereka
menyampaikan pesan-pesan lagu kepada penonton di barat. Dengan cara ini, BTS
berhasil menarik perhatian fans di luar Asia dan memasuki dunia hiburan barat. Tujuan
tesis ini adalah untuk menemukan makna di balik video musik BTS yang
menggunakan visualisasi barat.
Genre
musik K-pop semakin sukses dan diminati di berbagai negara. Karena penonton
dunia sulit memahami bahasa Korea, industri musik Korea fokus pada produksi
video musik. BTS adalah grup K-pop dengan fandom besar yang telah sukses
memasuki pasar barat. Video musik mereka memiliki konsep berbeda dari grup
K-pop lainnya, meskipun grup lain juga menggunakan beberapa visual barat. Penelitian
ini menggunakan pendekatan semiotika, mempelajari hubungan antara tanda,
penanda, dan realitas.
K-pop
adalah genre musik pop dari Korea Selatan yang berpengaruh besar dalam
penyebaran Korean Wave. Awalnya dipengaruhi oleh musik pop barat, K-pop mulai
meniru, menerjemahkan, dan menginterpretasikannya. Visual barat dalam video
musik BTS mencakup elemen seperti lukisan, patung, dan dekorasi gaya Victorian.
13. Judul: Representasi Hopelessness dalam MV BTS
Spring Day (Analisis Semiotika Roland Barthes)
Penulis:
Vinta Sevilla, & Ratu Nadya Wahyuningratna
Tanggal:
2023
https://ojs.upi-yai.ac.id/index.php/ikraith-humaniora/article/download/2269/1678
Peneliti
akan menganalisis video musik ini menggunakan analisis semiotika Roland Barthes
untuk mencari representasi keputusasaan yang digambarkan dalam lirik dan
visualnya. Media saat ini sangat beragam, mulai dari media cetak, elektronik,
hingga media online yang paling dekat dengan masyarakat. Media siaran seperti
radio dan televisi juga termasuk. Media online adalah media baru yang
membutuhkan internet untuk diakses.
BTS
(Bangtan Sonyeondan) atau Bangtan Boys adalah salah satu kelompok yang
memanfaatkan media online. Lagu mereka "Spring Day" dengan melodi
lembut berhasil memikat hati masyarakat Korea. Menurut artikel "Lagu
'Spring Day' BTS Menjadi Lagu Legendaris yang Tidak Pernah Keluar Chart Sejak 5
tahun Dirilis" di prsoloraya.pikiran-rakyat.com, lagu ini tetap eksis di
tangga lagu hingga 2022, dijuluki sebagai lagu zombie.
Penelitian
ini mengangkat tema keputusasaan (hopelessness), yaitu keadaan individu yang
lelah secara kognitif dan merasa putus asa. Keputusasaan bisa disebabkan oleh
berbagai faktor dan ditunjukkan dalam perilaku, mempengaruhi aspek diri dan
lingkungan seseorang.
Music video Spring Day milik BTS
ini digadang-gadang terinspirasi dari peristiwa tenggelamnya kapal Feri Sewol.
Peristiwa terjadi pada 16 April 2014, tenggelamnya Kapal Sewol bermula ketika
Kapal Feri ini berlayar dari Incheon menuju Pulau Jeju, Korea Selatan. Pada
saat itu, Kapal Sewol mengangkut 476 orang, yang mayoritas adalah murid Danwon
High School Kota Ansan yang melakukan perjalanan darma wisata (Laksmiwati,
2022). Saat tragedi itu terjadi, seluruh warga negara Korea Selatan merasakan
kesedihan yang mendalam. Perasaan hopelessness pun merasuki tak hanya keluara
tetapi juga kerabat dan teman-teman korban. Setiap tanggal 16 April setelahnya
selalu dirayakan sebagai peringatan kematian dari tenggelamnya kapal Feri
Sewol, hampir semua masyarakat negeri gingseng tersebut menggunakan pin pita
berwarna kunig sebagai bentuk kehormatan terhadap korban. Dari music video
Spring Day tersebut, hopelessness atau perasaan kehilangan harapan cukup apik
digambarkan. Seperti salah satunya di scene 1 & 2 serta 7 & 8 di mana
Taehyung dan Jimin seolah merasa putus asa dan kehilangan harapan karena
menunggu orang yang mereka sayangi, yaitu sahabat mereka yang tidak akan kembali.
Sebuah emosi yang digambarkan dari setiap scne memiliki makna yang mendalam,
didukung dengan ekspresi wajah para penyanyinya yang juga berperan sebagai
model dalam music video tersebut. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan
bahwa dengan mendengarkan lagu melalui suara atau pemutar suara saja tidak
mendapatkan ‘rasa’ yang dimiliki dalam musik video. Musik video memiliki makna
yang lebih mendalam dan membuat penikmatnya menjadi hanyut akan alur yang ada.
Musik video dari lagu ini mencurahkan ragam rasa dan emosi kepada pendengar dan
penontonnya, sehingga menurut hemat penulis dengan jumlah penonton yang lebih
dari 492 juta ini menjadi sangat wajar dan merupakan salah satu prestasi untuk
boygroup.
14. Judul: Representasi Perpustakaan dan
Pustakawan pada Video Musik “Diam-Diam”
Penulis:
Umi Haniati, Zeni Istiqomah, & Ganis Chandra Puspitadewi
Tanggal:
9/4/2023
Secara
struktural, perpustakaan dalam video ini digambarkan memiliki koleksi buku yang
lengkap, pencahayaan yang baik, dan ruang yang nyaman dengan desain interior
yang hangat. Perpustakaan digambarkan sebagai tempat yang tenang dan nyaman
untuk belajar, berdiskusi, dan mencari hiburan. Namun, pustakawan dalam video
ini masih digambarkan sebagai penjaga buku yang kaku, berkacamata tebal, dan
tua.
Media
informasi saat ini sangat beragam, termasuk televisi, media sosial, dan surat
kabar. Video musik adalah film pendek yang mendampingi lagu dan membuatnya
lebih mudah diingat oleh penonton. Video musik menyampaikan pesan lagu secara
visual dan banyak dipublikasikan di media sosial. Video musik
"Diam-diam" yang visualnya menarik dan estetik ini memiliki makna
tersembunyi tentang perpustakaan dan pustakawan.
Penelitian
ini ingin mengungkap bagaimana perpustakaan dan pustakawan direpresentasikan
dalam video musik "Diam-diam" menggunakan kajian semiotika model
Roland Barthes dengan analisis sintagmatik dan paradigmatik.
Perpustakaan
dan pustakawan pada video musik yang berjudul “Diam-diam” direpresentasikan
secara sintagmatik dan pradigmatik. Analisis sintagmatik menunjukkan bahwa
perpustakaan memiliki ruang koleksi yang memadai dan tertata rapi dengan sistem
pencahyaan yang cukup. Koleksi perpustakaan masih berupa buku cetak dengan
sistem layanan terbuka, berbasis otoma, dan sistem keamanan yang kurang.
Perpustakaan dianggap sebagai tempat yang sunyi dan tenang. Meskipun demikian,
perpustakaan dianggap sebagai tempat diskusi yang menyenangkan dan sebagai
saran hiburan. Pustakawan memiliki standar kerja, terkesan kaku dan kurang
fashionabel. Analisis paradi paradigmatik menunjukkan bahwa perpustakaan
memilki ruangan yang cukup nyaman dengan pencahayaan yang cukup, desain meja
kursi yang terkesan hangat, dan perpustakaan konvensional yang berbasis otomasi
dalam operasionalnya. Pustakawan tidak hanya perempuan, namun juga laki-laki.
Pustakawan dengan gaya kuno dianggap tidak sesuai dengan trend fesyen saat ini.
Namun demikian secara keseluruhan representasi perpustakaan dan pustakawan
dalam video ini memiliki citra positif.
15. Judul: Representasi Perjuangan Ras Kulit Hitam
untuk Melawan Rasialisme dalam Film “Summer Of Soul”
Penulis:
Muhammad Fachri Yusuf, & Alex Sobur
Tanggal:
10/9/2023
Film
bukan hanya media komunikasi massa yang menguntungkan, tetapi juga mencerminkan
realitas sosial, seperti rasisme. Contohnya adalah film "Summer Of
Soul," sebuah film Korea yang meraih penghargaan Film Dokumenter Terbaik
di Oscar.
Penelitian
ini bertujuan mengungkap makna konotasi, denotasi, dan mitos dalam film
tersebut. Denotasi mengacu pada penanda budaya yang berdiri sendiri, sementara
mitos adalah cara suatu budaya memahami realitas.
Penelitian
menemukan bahwa beberapa adegan dalam "Summer Of Soul" menggambarkan
rasisme melalui makna konotasi, denotasi, dan mitos.
Pembuat
film menggunakan kreativitas dalam audiovisual untuk menyampaikan ide-ide
kepada penonton. Banyak film menggambarkan peristiwa nyata dalam budaya kita,
menjadikan film sebagai cerminan masyarakat.
Pendekatan
kualitatif digunakan untuk memahami fenomena sosial secara mendalam, melalui
penggambaran yang jelas tentang fenomena tersebut.
Dalam
"Summer Of Soul," terdapat adegan yang menunjukkan perjuangan orang
kulit hitam melawan rasisme. Pendekatan semiotika Roland Barthes digunakan
untuk merepresentasikan pesan-pesan ini dalam film. Menurut Barthes, mitos
adalah cara budaya untuk memahami realitas. Dalam film ini, mitos digunakan
untuk mengonseptualisasikan aspek-aspek rasisme yang dihadapi oleh orang kulit
hitam.
Film
Summer Of Soul menampilkan cukup banyak adegan rasisme yang menimpa warga kulit
hitam. Sulitnya hidup di sebuah negara yang mayoritasnya sangat membenci warga
kulit hitam. Segala cara dilakukan warga kulit putih untuk melakukan pemisahan
dalam bentuk apapun. Khususnya bagaimana ketika kita melihat bahwa warga kulit
hitam hanya memiliki akses terhadap fasilitas publik yang amat terbatas, hingga
bagaimana warga kulit hitam hanya memiliki sedikit kesempatan untuk bisa
mendapatkan pekerjaan di negara yang amat menjunjung tinggi superioritas suatu
ras. Untuk menyimpulkan hasil penelitian skripsi ini, peneliti mengacu pada
fokus perumusan masalah. Dengan melihat melalui pendekatan teori Roland
Barthes, maka kesimpulan peneliti terhadap rumusan masalah sebagai berikut :
Makna Denotasi, analisis film Summer Of Soul dibagi dua bagian oleh peneliti,
bagian pertama adalah cerita yang terdapat dalam pengantar cerita yang memiliki
makna dnotasi sebagai film yang menggambarkan bagaimana potret kehidupan warga
kulit hitam diperlakukan oleh warga kulit putih, khususnya bagi para pemeran
yang berjuang ditengah-tengah lingkungan kerja yang mayoritasnya adalah kulit
putih. Bagian kedua adalah bagaimana bentuk perlawanan kulit hitam dalam film
tersebut dalam rangka untuk memperjuangkan seluruh hak-hak warga kulit hitam.
Makna Konotasi, makna konotasi yang terkandung dalam film ini bagaimana potret
paham rasisme yang amat kental. Selain merupakan sebuah sistem yang diterapkan
oleh pemerintah, ternyata rasisme juga telah membudaya sehingga perlakuan rasis
dan diskriminasi rasial tidak lagi ragu untuk dilakukan. Bahkan rasisme tidak
hanya dilakukan oleh warga sipilnya saja, tetapi juga sudah merebak luas hingga
ke ranah institusi baik institusi formal maupun non-formal. Setelahnya sebagai
warga kulit hitam mereka juga mempunyai hak-hak yang setara sebagaimana warga
kulit putih lainnya. Oleh karenanya tiga tokoh tersebut tidak segan untuk
menyuarakan hak mereka. Walaupun amat sulit untuk mematahkan suatu kepercayaan
bahwasannya warga kulit putih lebih baik dari pada kulit hitam. Tetapi masih
ada kepercayaan bahwasannya sebagai warga negara siapapun itu berhak untuk
berkontribusi dan mencapai impian negara tersebut. Makna Mitos, makna mitos
yang terkandung dalam film ini ialah bagaimana ketika suatu bentuk perlakuan
atau suatu aturan tertentu diterapkan ternyata dapat berubah menjadi sebuah
kebudayaan bahkan keyakinan yang begitu kuat. Sebagaimana ketika perlakuan yang
sering dilakukan hingga terjadinya kebiasaan, mampu berubah menjadi sebuah
tradisi tersendiri dimana keyakinan ras kulit putih selalu lebih baik dari
kulit hitam. Tidak terlepas dari masa lalu ketika kulit putih menjadikan warga
kulit hitam sebagai budak, hal tersebut terus menerus diwariskan bahkan hingga
detik ini. Dengan ketiga makna diatas peneliti menyimpulkan bahwa makna rasisme
dalam film Summer Of Soul ini menerangkan bahwasannya tidak ada ras yang lebih
baik ataupun lebih unggul. Tidak ada ras yang lebih pintar ataupun lebih bodoh.
Persatuan sebuah negara tidak ditentukan dari apa warna kulit atau pun apa ras
seseorang. Karena ketika berbagai macam kelompok tinggal di suatu negara,
mereka punya hak untuk berkontribusi, untuk memberikan dampak positif demi
terwujudnya cita-cita suatu negara.
16. Judul: FIGURATIVE LANGUAGES IN BTS ALBUM LOVE
YOURSELF: ANSWER
Penulis:
Putu Desi Anggerina Hikmaharyanti
Tanggal:
1/7/2023
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis lirik lagu BTS dan mengeksplorasi makna bahasa
kiasan. Ditemukan lima dari tujuh jenis makna, yaitu makna afektif, makna
stilistika atau sosial, makna tematik, makna konotasi, dan makna reflektif.
Bahasa
memiliki berbagai variasi, salah satunya adalah bahasa kiasan. Menurut Abrams
(1999), bahasa kiasan adalah penyimpangan dari penggunaan bahasa sehari-hari
untuk mendapatkan makna khusus. Bahasa kiasan biasanya digunakan dalam puisi,
novel, dan lirik lagu. Lirik lagu termasuk karya sastra karena mengandung emosi
dan susunan kata yang puitis.
Penulis
lagu dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui lirik, tetapi tidak
semua pendengar dapat memahami makna yang disampaikan, karena lirik sering kali
menggunakan bahasa kiasan. Lagu dapat dinyanyikan solo, duet, atau kelompok dan
memiliki berbagai jenis tergantung pada ukurannya.
Banyak
lirik lagu memiliki kata-kata yang bermakna mendalam, sehingga pendengar sering
bingung. Bahasa kiasan digunakan untuk membuat lagu lebih indah dan menarik,
serta mengekspresikan perasaan penulis lagu. Banyak lagu saat ini menggunakan
bahasa kiasan untuk menyampaikan pesan.
Penelitian
Pratiwi (2019) menemukan tujuh jenis bahasa kiasan dalam lagu-lagu Camila
Cabello, seperti personifikasi, hiperbola, metafora, paradoks, ironi, simile,
dan alusi. Penelitian Damayanti (2020) menemukan empat jenis bahasa kiasan
dalam lirik lagu Lany, yaitu simile, personifikasi, hiperbola, dan metafora.
Bahasa
kiasan tidak hanya ditemukan dalam lagu Amerika, tetapi juga dalam lagu-lagu
Eropa dan Asia, termasuk K-Pop. Banyak lagu K-Pop menggunakan bahasa Inggris
dalam liriknya, seperti "Dynamite" oleh BTS, "Money" oleh
Lalisa Manoban, "Ice Cream" oleh BLACKPINK, "The Feels"
oleh Twice, "Cat & Dog" oleh TXT, dan "Not Shy" oleh
ITZY. Lirik lagu yang menarik dapat menjadi ikonik.
Peneliti
menganalisis jenis bahasa kiasan dalam album BTS "Love Yourself:
Answer" dengan menerjemahkan beberapa lirik yang mengandung bahasa kiasan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lirik lagu BTS dan mengeksplorasi
lebih lanjut tentang maknanya.
17. Judul: ANALISIS MAKNA PADA LIRIK LAGU “PELUKKU UNTUK PELIKMU” KARYA FIERSA BESARI
DALAM ALBUM PELUKKU UNTUK PELIKMU
Penulis:
Tanggal:
26/8/2022
Lagu
ini bercerita tentang seorang pria yang menerima kekurangan dan kelebihan
seorang wanita. Di salah satu liriknya, "Saat kau merasa gundah, lihat
hatimu, percayalah segala sesuatu yang pelik bisa diringankan dengan
peluk," artinya kita harus percaya bahwa dukungan dari orang lain, seperti
pelukan, bisa menghapus kesedihan kita dan membuat kita merasa lebih baik.
Lagu
adalah alunan irama indah yang dinyanyikan oleh musisi dengan karakter khas.
Lirik lagu dan prosa hampir sama karena keduanya disampaikan dengan suara.
Lirik lagu adalah karya cipta penulis lagu yang mengungkapkan perasaan dan
inspirasi dari realita kehidupan. Lirik lagu adalah media untuk menuangkan
pikiran, inspirasi, pendapat, tanggapan, perasaan, dan pesan kepada pendengar.
Lirik menggunakan bahasa yang padat, berirama, dan kreatif, mirip dengan puisi.
Pada
dasarnya, lirik lagu adalah puisi yang ditambahkan irama, musik, dan suara
musisi. Lirik dibuat untuk menyampaikan pesan atau makna, seringkali
menggunakan bahasa konotatif yang mengandung banyak makna kiasan. Jadi, puisi
atau lirik lagu adalah keindahan bahasa kias dengan makna di setiap kata.
Menganalisis
lirik lagu bertujuan untuk memahami dan mengungkapkan makna dari lirik
tersebut. Salah satu lagu dengan makna mendalam adalah "Pelukku Untuk
Pelikmu" oleh Fiersa Besari. Lagu ini bercerita tentang seorang perempuan
yang tidak percaya diri (insecure), dan pelukan dalam lagu ini berarti bisa
menghilangkan kegundahan dan keterpurukan.
Makna
adalah hubungan antara tanda (simbol) dan acuan atau rujukan. Makna adalah
pemahaman atau konsep dalam suatu tanda linguistik. Penafsir (signifier) adalah
bunyi yang terbentuk dari fonem bahasa. Makna adalah hubungan antara kata
(leksem), konsep (referensi), dan objek atau hal yang dirujuk di luar bahasa. Makna
mempengaruhi pemahaman dan persepsi orang atau kelompok. Kesimpulannya, makna
adalah objek kajian semantik yang menghubungkan kata dengan konsep atau makna
serta benda atau hal yang dirujuk. Makna mempengaruhi pemahaman dan perilaku
manusia.
Lagu
merupakan karya seni yang berasal dari unsur-unsur alat music dan disertai
dengan lirik lagu, yang dinyanyikan oleh seorang musisi. Berdasarkan hasil
analisis peneliti menarik kesimpulan bahwa makna yang terdapat dalam lagu
Fiersa Besari yang berjudul “Pelukku untuk pelikku” adalah jika kau merasa
lelah dengan jalan kehidupan jangan pernah kau menyerah, tidak apa jika untuk
merasa dalam keadaan tidak baik-baik saja, karna kita semua manusia biasa yang
wajar merasakan hal itu dan wajar bila kita tidak sempurna karna tidak ada yang
sempurna didunia ini.
18. Judul: Interpretasi Lagu “Rayuan Perempuan
Gila” Karya Nadin Amizah sebagai Pemahaman tentang Kesehatan Mental
Penulis:
Siti Dian, Adinda Rachelia, Christoforus Karol, Novina Putri
Tanggal:
2023
https://proceeding.unesa.ac.id/index.php/sniis/article/download/824/305
Tujuan
penelitian ini adalah memahami makna "romantisasi" dalam lirik lagu
"Rayuan Perempuan Gila" yang berkaitan dengan kesehatan mental
seseorang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif naratif dan teknik
analisis konten.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Nadin Amizah menekankan pentingnya kesadaran
kesehatan mental dalam lagunya. Lagu ini mengajak kita untuk memberikan
dukungan, pengertian, dan memahami orang dengan masalah mental. Lirik lagunya
yang pahit membantu pendengar mengerti perspektif perempuan yang mengalami
masalah tersebut.
Penelitian
ini menyimpulkan bahwa musik bisa menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan
kesadaran mental. Lagu ini mendorong diskusi terbuka tentang kesehatan mental
dan pentingnya dukungan. Lagu ini juga memperkenalkan Nadin sebagai penyanyi
yang menjanjikan dengan gaya musik unik yang menggabungkan berbagai genre
seperti pop, R&B, dan folk.
Lirik
lagu sering kali digunakan untuk mengungkapkan perasaan dan dapat menyentuh
perasaan pendengar. Lirik "Rayuan Perempuan Gila" memiliki makna
mendalam yang membuat pendengar merasa tersentuh. Lirik ini padat namun
imajinatif, dengan pesan mendalam tentang perasaan seseorang yang dianggap
"gila" oleh pasangannya. Nadin Amizah menyampaikan pesan tentang
kesulitan mencintai diri sendiri (self-love) dan ketidakstabilan mental yang
menghambat hubungan. Lagu ini menunjukkan bagaimana Nadin memasukkan emosinya,
sehingga pendengar dapat merasakan kedalaman perasaan tersebut.
Bait-bait
Lirik
-
Pada bait kedua, Nadin menggambarkan perasaan takut dari orang-orang sebelum ia
menjalin hubungan dengan kekasihnya.
-
Pada bait ketiga, ia berbicara tentang usaha mencintai dan menghargai diri
sendiri.
-
Dalam bait terakhir, Nadin menggunakan simbolik dan kiasan mendalam, membuat
setiap kata berkesan di benak pendengar.
Kata
"perempuan gila" di baris pertama mengacu pada perempuan yang tidak
bisa mengatur emosi dan dirinya sendiri.
19. Judul: Representasi Makna Pesan Nilai-Nilai
Motivasi Dalam Album “For All”
Penulis:
Arsidipta F. Lingga
Tanggal:
2011
https://core.ac.uk/download/pdf/229049613.pdf
Tujuan
penelitian ini adalah memahami makna motivasi dalam lirik-lirik lagu di album
"For All" karya Bondan Prakoso & Fade 2 Black. Penelitian ini
menggunakan metode semiotika untuk menganalisis nilai-nilai motivasi dalam
lirik lagu-lagu tersebut. Musik digunakan oleh para musisi untuk menyampaikan
ide, gagasan, atau pengalaman. Musik juga berfungsi sebagai media komunikasi
dan ekspresi diri. Penelitian ini menggunakan metode semiotika dari Ferdinand
de Saussure, yang menyatakan bahwa makna tidak bisa dilihat secara individual.
Penelitian
ini bertujuan untuk memahami makna motivasi dalam lirik lagu di album "For
All" dan menunjukkan bahwa musik bisa menjadi alat komunikasi yang kuat
untuk menyampaikan pesan motivasi kepada pendengar.
20. Judul: Freedom of Expression in Music:
Controversial Song Lyrics that Challenge Social Norms
Penulis:
Amrina Ramadhani; Kasiyan
Tanggal:
2024
Kebebasan
berekspresi adalah salah satu hak asasi manusia. Lirik lagu bisa menjadi cara
bagi musisi untuk menyampaikan perasaan mereka. Karena musik itu universal,
pendengar yang memiliki pikiran dan perasaan yang sama dengan musisi dapat
memahami makna lagunya. Musisi dapat menggunakan kemampuan mereka menulis lirik
untuk menyentuh hati dan relevan dengan pendengarnya. Namun, tidak hanya musik
dengan lirik yang menyentuh dan motivasional yang ada, banyak juga musik dengan
lirik kontroversial yang melawan norma, seperti kata-kata kasar, kekerasan,
seks bebas, narkoba, dan lain-lain. Artikel ini, dengan metode studi literatur,
menganalisis kompleksitas lirik lagu yang mengandung konten eksplisit yang
tidak sesuai norma dan kebebasan berekspresi sebagai hak asasi manusia. Musik
dengan konten kontroversial dapat memprovokasi dan mempengaruhi pendengarnya
jika didengar terus-menerus. Perlu kebijaksanaan dalam menyiarkan atau
mendengarkan lagu-lagu ini karena musik dengan konten kontroversial masih bisa
diputar di beberapa negara.
Manusia
memiliki kompleksitas yang membedakannya dari makhluk hidup lain. Musik tidak
hanya mengandung melodi atau ritme, tetapi juga lirik. Karena musik adalah
hasil ekspresi diri seseorang, musik bisa menjadi validasi bagi pendengar yang
memiliki perasaan atau pemikiran yang sama, sehingga pendengar merasa tidak
sendirian dan merasa dimengerti. Kompleksitas emosi manusia menghasilkan
berbagai karya seni, termasuk lirik lagu. Selain lirik yang positif, banyak
lagu yang mengandung konten kontroversial seperti kata-kata kasar, kekerasan,
kejahatan, narkoba, seks, atau bahasa eksplisit. Lirik lagu yang eksplisit
sering memicu kontroversi karena dianggap melawan norma sosial. Lirik lagu
dengan konten eksplisit bisa mempengaruhi pendengar, tergantung bagaimana
seseorang mendengarnya. Remaja yang sering mendengarkan musik dengan tema
eksplisit bisa terpengaruh dalam pemikiran dan tindakan mereka sehingga
bertentangan dengan norma sosial. Kebebasan berekspresi bisa diwujudkan dalam
bentuk buku, tulisan, atau seni seperti lukisan, tari, atau musik. Musik bisa
mempengaruhi pendengar; musik lembut bisa membuat perasaan lembut, atau musik
dengan ritme cepat bisa membuat bersemangat. Lirik lagu juga bisa menambah atau
memperkuat pemikiran pendengar. Lagu dengan tema kritik sosial, meskipun sering
dianggap kontroversial dan ditentang pemerintah, sebenarnya konstruktif karena
menyampaikan kekurangan pemerintah, sehingga jika pemerintah peduli pada
kemajuan negara, lagu tersebut bisa menjadi referensi dalam memperbaiki masalah
dalam negeri. Namun, lagu-lagu bertema kontroversial tidak hanya berfokus pada
perbaikan, tetapi juga banyak yang bersifat merusak.
Komentar
Posting Komentar