Langsung ke konten utama

Mengapa DKV?

Muhammad Rizky

202246500085 R4B

    Saya Muhammad Rizky, biasa dipanggil iki. melalui blog ini saya ingin membagikan alasan kenapa saya akhirnya memilih jurusan Desain Komunikasi Visual. Yang pertama alasan sederhananya kenapa saya memilih jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual) ini adalah karena hobi membuat poster-poster seperti poster album musik, dengan belajar DKV saya menjadi mengerti aturan-aturan yang ada dalam membuat poster, mulai dari mempelajari grid dan kolom, menentukan warna, pemilihan font yang baik, mengetahui layout seperti apa yang cocok dengan tema poster dan target yang ingin dituju. selain itu saya juga suka menggambar walaupun tidak begitu bagus tapi saya suka membuat ilustrasi-ilustrasi sederhana, dengan belajar DKV juga saya jadi mengetahui bagaimana suatu cerita itu dibuat agar lebih menarik lalu diaplikasikan kedalam gambar dan juga saya senang melihat desain-desain yang orang lain buat di internet. Itu cukup membuat saya penasaran seperti "itu gimana bikinnya!?" dan ingin mencobanya juga.

    Namun alasan yang lain adalah karena melihat teknologi masa depan yang sangat pesat perkembangannya dimana semua profesi akan diambil alih oleh mesin. Bahkan dampaknya sudah kita rasakan saat ini dimana robot-robot telah mencuri profesi manusia mulai dari penjaga gerbang tol, dan pekerja pabrik. Meskipun pada akhirnya semua profesi telah diambil alih oleh teknologi, menurut saya tidak ada yang bisa menggantikan kreatifitas manusia. Belakangan ini AI (Artificial Intelligent) atau Kecerdasan Buatan sedang viral karena menurut beberapa orang ini adalah suatu ancaman bagi seorang Artist maupun Designer. Karena AI ini bisa membuat atau mengenerate apapun yang kita inginkan dengan hanya kata-kata untuk diaplikasikan dalam bentuk gambar, video, maupun audio. Namun menurut saya teknologi AI ini bukanlah suatu ancaman serius bagi Artis dan Designer, melaikan AI ini menjadi suatu alat bantu untuk kita melihat sudut pandang yang lebih luas lagi. Namun tentu tidak semua berpikir seperti itu karena nyatanya banyak orang yang menyalahgunakan AI untuk tindak kejahatan, seperti penipuan, dan pelanggaran hak cipta. Banyak orang yang menjadikan AI ini menjadi alat utama untuk membuat karya seni, padahal AI ini haya untuk mendorong kreatifitaas yang manusia miliki, gampangnya AI ini digunakan hanya untuk referensi saja bukan menjadikan AI ini menjadi karya seni seutuhnya. Karena menurut saya mau bagaimanapun AI mengenerate suatu 'karya seni' tidak akan memiliki feel atau emosi didalamnya.

    Jadi untuk saya kenapa memilih DKV karena selain alasan diatas saya juga melihat apa yang sekiranya saya bisa dan saya sukai. Menurut saya ini adalah suatu profesi yang masih mempunyai masa depan yang cukup bagus setidaknya untuk saat ini. Tentunya juga tidak mudah menjadi seorang designer, selain bersaing dengan orang lain kita juga bersaing dengan diri kita. Kita juga tidak hanya bisa mendisain saja, namun kita juga harus mempresentasikan apa yang kita rancang. Kerjakeras dan konsisten dalam DKV juga sangat diperlukan, karena masalah yang sering mucul bagi saya pribadi adalah mood, ketika mood saya sedang tidak baik juga berpengaruh terhadap desain kita dan membuat kualitas desain kita menjadi naik turun. Nah ini semua adalah alasan-alasan mengapa DKV menjadi pilihan bagi saya, ini semua hanya pendapat dan pemikiran saya pribadi saja, jadi sangat mungkin terdapat perbedaan antara saya dan teman-teman yang lain.

    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Musik Vidio right here by Keshi dengan teori Semiotika Roland Barthes

  Abstrak Video musik, umumnya disebut dengan istilah video klip, adalah  video  yang mendampingi alunan  lagu  atau  album  yang dibuat untuk promosi atau nilai artistik music. right here menjadi salah satu lagu terpopuler yang dirilis oleh keshi. Lagu ini juga sudah didengar sebanyak 131 juta kali di Spotify dan Music Videonya sudah ditoton sebanyak 14 juta kali di Youtube. Penelitian  ini  menggunakan  teori  semiotika  Roland  Barthes  guna membedah  tanda-tanda menggunakan  sistem  denotasi,  konotasi  dan  mitos. Metode  penelitian  yang digunakan  yaitu  pendekatan  kualitatif  yang  bersifat  deskriptif. Hasil dari penelitian ini mencari tahu apa yang berusaha disampaikan dalam scene yang ada didalam music video tersebut. Pendahuluan Ketika berbicara musik, salah satu hal yang paling indah adalah membuat emosi dan terhubung dengan para penikmat pada Tingkat yang lebih dalam. Lagu “right here” dari keshi adalah contoh sempurnanya. Keshi yang memiliki nama asli Casey Thai Luong a

The Black Swan

“Perhaps the wise one is the one who knows that he cannot see things far away.” (Bisa jadi, orang bijak adalah orang yang tidak tahu bahwa dia tidak dapat melihat hal-hal yang jauh di luar pandangannya.) -Nassim Nicholas Taleb- Apakah kalian percaya bahwa angsa selalu berwarna putih? Kepercayaan ini ada sampai salah seorang penjelajah dari Belanda Willom de Vlamingh, menemukan angsa hitam untuk pertamakali di bagian barat Australia pada tahun 1697. Kejadian yang tidak dapat diperdiksi yang melampaui ekspetasi yang diperkirakan atau diharapkan dari suatu peristiwa dan mempunyai dampak besar bagi manusia. Kejadian tersebut kemudian disebut dengan Black Swan Theory. Istilah black swan atau angsa hitam sendiri berasal dari pribahasa Latin, “rara avis in terris nigroque simillima cygno” atau “suatu burung yang langka, seperti angsa hitam”. Teori ini pertama kali dipopulerkan oleh seorang ahli statistic dan peneliti dari Amerika Serikat yang berfokus pada keacakan, peluang, dan ketidak